Inilah Motif Dibalik Tewasnya ‘Dua Sejoli’ di Kamar Hotel
digtara.com | MEDAN – Terkait tewasnya sepasang kekasih di dalam kamar hotel di Kota Kisaran, Asahan, pada Senin 7 Januari 2019 kemarin, kuat dugaan karena dilatarbelakangi masalah asmara.
Baca Juga:
Kapolres Asahan, AKBP Faisal Napitupulu mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara, petugas menyimpulkan pria yang tewas tersebut adalah pembunuh dan bunuh diri setelah menghabisi nyawa perempuan yang ada bersamanya.
“Jadi, kalau secara garis besarnya, intinya salah satu yang meninggal di hotel itu adalah pelaku penembakan,” katanya.
Dalam kasus pembunuhan tersebut diketahui, pelaku adalah Hasyim Prasetya (33), warga Bunut Barat Kecamatan Kisaran Barat. Korban yakni Depi Istiana (22), warga Pondok Karang Air, Lingkungan III, Kelurahan Karang Anyer, Kecamatan Kisaran Timur, Kota Kisaran.
Kedua korban diketahui meninggal di dalam kamar C12 Hotel Central yang berada di Jalan Sei Gambus, Kota Kisaran dalam keadaan tertembak.
“Di lokasi ditemukan senjata api rakitan bergagang kayu. Satu selongsong peluru ditemukan di atas meja, satu lagi tertinggal di senjata api,” jelas Faisal.
Faisal mengungkapkan, motif pelaku dalam peristiwa ini kuat dugaan bermotif asmara. “Kalau motif dari keterangan saksi ya, ini memang kedua korban ini sempat tunangan. Terus informasi dari saksi ya, dari pihak keluarga, ada rencana yang perempuan mau menikah dengan lelaki lain,” ungkapnya.
Untuk diketahui bahwa, kedua korban masuk Hotel Central pada Minggu (6/1) sekitar pukul 10.16 WIB. Saat itu kasir atas nama Budianto (34) menerima tamu untuk sewa kamar C12 atas nama Hasyim Prasetya.
Keesokan harinya, Senin 7 Januari 2019 sekitar pukul 12.00 WIB, sekuriti atas nama Fahmi Nurmawan (26) menggedor pintu kamar C12 untuk mengingatkan penyewa kamar apakah mau nyambung atau chek out.
Namun, tidak ada jawaban dari penyewa kamar. Kemudian sekuriti dan manager atas nama Hera menyuruh salah satu seorang office boy untuk mengambil kunci cadangan ke gudang Hotel Central di Jalan Ahmad Yani.
Sekitar pukul 13.00 WIB, pintu kamar C12 dibuka. Betapa terkejutnya para pegawai hotel melihat penghuni kamar dalam kondisi bersimbah darah.
Pada saat ditemukan posisi mayat laki-laki berada di lantai dengan posisi telungkup telanjang bulat serta kepala berdarah, sedangkan mayat perempuan ditemukan dalam keadaan hanya menggunakan pakaian dalam.
Keadaan perempuan saat itu dalam posisi kaki bertekuk di lantai posisi berlutut menghadap tempat tidur, kemudian posisi badan jatuh di atas tempat tidur dalam keadaan telungkup bersimbah darah pada bagian kepala.
“Dari TKP petugas menemukan barang bukti 1 pucuk senjata api rakitan, 1 butir selongsong, 1 bungkus power magic, 2 telepon genggam, 1 berada di meja dan 1 lagi berada di lantai di bawah kaki korban,” terang Faisal.
Barang bukti lainnya, tas sandang kain warna krim kehijauan, 1 buah kunci sepeda motor, pakaian korban, 1 buah KTP ditemukan di dalam dompet atas nama Hasyim Prasetya dan 1 unit sepeda motor merek Honda Scoopy warna hitam BK 5715 VBE dan 1 unit sepeda motor Yamaha Mio warna hitam BK 2200 OV.