Infrastruktur Destinasi Danau Toba Sudah Baik Tapi Belum Mulus
Digtara.com | JAKARTA – Kondisi infrastruktur memainkan peran sangat penting dalam pengembangan pariwisata kawasan Danau Toba. Salah satunya, Bandara Internasional Silangit.
Baca Juga:
“Konektivitas Bandara Silangit sangat menjanjikan untuk menjadikan kawasan ini menjadi destinasi super prioritas,” kata Bupati Samosir Rapidin Simbolon.
Keberadaan bandara yang terletak di Siborongborong, Tapanuli Utara, memangkas waktu perjalanan ke Danau Toba. Contoh, ke Samosir lewat Prapat hanya butuh 2,5 jam termasuk menyeberang dengan feri.
Seiring jumlah penumpang yang terus bertambah, PT Angkasa (AP) II, pengelola Bandara Silangit, sedang memperluas terminal pasisir hingga lima kali lipat, dari saat ini 2.500 m² menjadi 10.499 m².
Perluasan itu membuat Bandara Silangit bisa mengakomodir hingga 1 juta penumpang per tahun. “Sekarang baru 500.000 penumpang,” ujar Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.
Berdasarkan pantauan untuk akses ke tempat wisata secara umum sudah bagus. Meski, beberapa akses ke objek wisata belum sepenuhnya beraspal.
Contoh, di beberapa titik menuju Bukit Holbung di Samosir masih berupa jalan tanah dan berbatu. Begitu juga dengan jalan dari Geosite Sipinsur ke Lembah Bakkara di Humbang Hasundutan belum semua mulus.
“Untuk jalan lingkar Samosir, dari total 145 km masih ada 21 km yang masih dalam proses perbaikan, paling tidak selesai tahun depan,” imbuh Rapidin.
Menurut Edward Tigor Siahaan, Pemilik Piltik Coffee dan Piltik Homestay, menyarankan, agar pemerintah membangun infrastruktur antardestinasi wisata. “Buatlah jalan-jalan yang ramah untuk bis-bis wisata dan ada trotoarnya,” tambahnya.[kontan]