Indonesia Bisa Jadi Lumbung Dunia Kata Jokowi
digtara.com | JAKARTA – Potensi apa saja yang dimiliki Indonesia? Jika pertanyaan itu datang, kita tentu dapat menjawab dengan mudah. Bagitu yang dikatakan Joko Widodo (Jokowi) dalam buku “Jokowi Menuju Cahaya” karya Alberthiene Endah.
Baca Juga:
Potensi itu, kata Jokowi, di antaranya adalah industri kerajinan, pariwisata, perkebunan, pertanian, hasil budidaya laut, hingga pertambangan. Dengan banyaknya potensi yang dimiliki, Jokowi meyakini Indonesia bisa menjadi lumbung dunia.
“Negeri ini sangat kaya. Tapi, ketika ditanya mana potensi yang sungguh-sungguh menjadi primadona, yang teknologinya sangat mengagumkan, yang benar-benar memiliki konsep canggih dari hulu ke hilir, kita mulai bingung,” ujar Jokowi seperti yang dikutip Okezone, Jumat (4/1/2019).
Jokowi pun mengakui, hingga saat ini aksi agresif dan terstruktur untuk memajukan perekonomian di negeri ini.
Lalu, Jokowi memfokuskan pada bidang pertanian. Apa saja yang dibutuhkan pada bidang tersebut, disiapkan. Program itu dinamakannya Nawa Cita.
Proyek pertama yang menurutnya paling urgent untuk bisa mengembangkan pertanian adalah bendungan, waduk, dan embung untuk menjamin ketersediaan air lantaranya masih banyak daerah yang masih kesulitan mendapatkan air, Nusa Tenggara Barat (NTB) salah satunya.
Sebanyak 65 bendungan raksasa pun dibangu untuk mengejar target 231 bendungan di Indonesia.
“Jumlah ini masih minim, Amerika punya 1.600 bendungan. China bahkan memiliki 110 ribu bendungan. Bandingkan dengan negeri seluas Indonesia yang hanya punya 231 bendungan,” terangnya.
Karena infrastruktur yang memadai itulah, kata Jokowi, Amerika dan China bisa mencatat kemajuan dengan pesat.
Sejumlah bendungan sudah diselesaikan dalam kurun waktu empat tahun pemerintahannya. Setelahnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan, yang dibangun adalah irigasi.
“Semua ini butuh waktu dan kesabaran. Sekali lagi, tidak ada yang instan!”.
Dengan melimpahnya air, panen diharapkan bisa jauh lebih sukses. Yang semula hanya panen sekali, bisa dua hingga empat kali.
Setelah bendungan, Jokowi bilang, para petani juga harus diberi pengetahuan soal manajemen pemasaran dan teknologi. Dengan begitu, mereka nantinya bisa piawai di bisnis pertanian. Menggiling padi dengan cara modern sehingga hasilnya bisa jauh lebih bersih dan lain sebagainya.
“Jika diberi kesempatan untuk belajar memasuki ranah agriobisnis, petani akan jauh lebih sejahtera. Mereka bukan hanya bertani, tapi juga bisa mengemas dan menjual sendiri hasil tani mereka,” pungkasnya.