Sabtu, 20 April 2024

GKN di Amprea III, Gazali Tewas Saat Cegah Anaknya Dibawa Polisi

Redaksi - Senin, 07 Januari 2019 16:22 WIB
GKN di Amprea III, Gazali Tewas Saat Cegah Anaknya Dibawa Polisi

digtara.com | MEDAN – Personel Polri dari Polrestabes Medan melakukan penggrebekkan narkoba di Jalan Ampera III, Kelurahan Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Senin (7/1/2019) petang.

Baca Juga:

Dalam penggrebekkan di areal yang kerap disebut sebagaikampung narkoba itu, Polisi berhasil mengamankan dua orang berikut barang buktisembilan paket narkoba jenis sabusabu dengan berat masing-masing 1 gram. YakniSaleh dan Tamma.

Namun sayang, seorang warga bernama Gazali (68) tewas setelahterlibat dorong-dorongan dengan personel Polisi. Insiden itu terjadi karenaGazali mencoba mencegah anaknya Saleh dibawa Polisi.

Informasi yang dihimpun, insiden itu terjadi sekitar pukul18:00 WIB. Saat itu puluhan personel Polisi bersenjata lengkap meringsek masukke kawasan yang kerap disebut sebagai kampung narkoba itu.

Saat penggrebekkan berlangsung, Polisi menyasar salah satu rumahyang ditinggali warga bernama Ammar dan keluarganya. Saat penggerebekan Polisi disebuttidak didampingi Kepala Lingkungan (Ketua RW) setempat.

Kerabat Ammar bernama Novita yang melihat penggrebekkan menyalahiprosedur itu, kemudian meminta Saleh yang masih sepupunya, untuk memanggilkepala lingkungan setempat. Saleh pun bergegas.

Saat kembali usai memanggil kepala lingkungan, tiba-tiba beberapapetugas malah mengejar Saleh karena dituduh melakukan pelemparan ke arah polisiyang sedang melakukan menggerebek.

“Memang situasi saat itu sangat kacau. Terjadidorong-dorongan antara polisi dan warga. Enggak tahu siapa yang melempar danterjadi dorong-dorongan di belakang Masjid Jamik,” kata Novita di rumahduka.

Ternyata Gazali juga ada saat terjadi aksi saling dorongantara petugas. Dia mencoba mempertahankan anaknya Saleh yang dituduh terjeratpenyalahgunaan narkoba. Keluarga tetap yakin jika Saleh tidak terlibat.

“Uwak (Paman) saya bilang, anak saya nggak salah dansaya sahuti apa salah adik (sepupu) saya hingga dibawa. Dan di jawab diamelempar batu dan saya bilang tidak ada. Karena saya suruh dia manggilKepling,” katanya.

Saat terjadi aksi dorong-dorongan itu, Gazali tersungkurbeberapa kali. Dia tetap mempertahankan anaknya agar tidak dibawa. Namun polisitetap bersikeras membawa Saleh.

Gazali akhirnya terjatuh lagi. Dia sempat kejang. Keluargasempat membawa Gazali ke rumah sakit. Namun sayangnya, nyawa laki-laki paruhbaya itu tidak tertolong. Dia meninggal dunia.

“Kayak binatang kalian buat anak aku ya. Anak akupunnggak salah mau kalian bawa, apa salah anakku. Jangan kalian bawa anakku,”ungkapNovita menirukan perkataan Gazali.

Belum diketahui apa penyebab sebenarnya Gazali Tewas. Namunkuat dugaan karena penyakit jantungnya yang kumat. Keluarga juga menguatkansoal penyakit jantung yang diderita Gazali.

” Memang dia punya penyakit jantung tapi sudah lamanggak kumat. Pas kejadian inilah dia kumat karena bolak balik jatuh,”sebutElita (54), keluarga korban.

Kepala Lingkungan setempat, Sumarni, membenarkan bahwa Salehmenjemputnya di rumah. Namun Sumarni menolak pergi bersama Saleh. Diamempersilahkan Saleh lebih dulu pergi.

“Saleh ini datang ke rumah, bu ada penggrebekankatanya. Yok bu bonceng aja sama saya, gak usah saya pergi sendiri aja, gaklama dia pergi, saya pun nyusul. Tahu-tahu dia dibawa polisi, ini si Salehnyadibawa Polisi, itulah mau dibawa orang tuanya gak terima karena dia mau dibawakan, itulah dorong-dorongan sama polisi, bapak itu (Gazali) ada sakitjantungnya, gak mau anaknya dibawa tapi orang itu memaksa,” ungkapnya.

Selang beberapa saat Wakapolrestabes Medan AKBP Rudi Rifanitiba di lokasi. Terlihat juga Kapolsek Medan Timur Kompol. Muhammad Arifin.Rudi membenarkan soal penggerebekan yang dilakukan anak buahnya. Dia juga belummemastikan penyebab meninggalnya Gazali.

“Mungkin orang tuanya melihat pada saat anaknya yangkita duga ada terlibat penyalahgunaan narkoba. Anggota kita pada saat membawa,jadi masyarakat menghalangi sedikit, bukan masyarakat sini,” katanya.

Pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan mendalam.Kemungkinan para petugas yang ada di TKP juga akan diperiksa.

“Mau kita lakukan pemeriksaan dulu artinya supaya clear dulu minta keterangan dulu siapa yang ditempat kejadian,” tandasnya.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru