Sabtu, 20 April 2024

Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Cekungan Raksasa Laut Banda

Redaksi - Sabtu, 15 Juni 2019 04:36 WIB
Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Cekungan Raksasa Laut Banda

Digtara.com | JAKARTA – Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG melaporkan gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang Laut Banda, Maluku, pukul 03.10 WIB, Sabtu 15 Juni 2019.

Baca Juga:

BMKG awalnya mencatat kekuatan gempa itu magnitudo 6,4, namun dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,7. Pusat gempanya terletak di koordinat 5,84 Lintang Selatan dan 130,77 Bujur Timur, atau tepatnya di laut pada jarak 216 kilometer arah Barat Kota Tual, Maluku, pada kedalaman hiposenter 125 kilometer.

BMKG menyebut gempa itu berkekuatan “signifikan”. Berdasarkan episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa itu merupakan jenis gempa berkedalaman menengah akibat aktivitas Subduksi Banda di zona Weber Deep.

“Weber Deep merupakan cekungan raksasa pada busur muka atau fore arc basin dalam sistem Subduksi Banda, dengan kedalaman mencapai 7,2 kilometer yang melengkung di Laut Banda,” tulis Daryono, kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG.

Gempa itu, menurut Daryono, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme yang merupakan kombinasi antara pergerakan naik dan mendatar (oblique thrust fault).

Guncangan gempa itu dilaporkan dirasakan di daerah Tual dan Saumlaki, dalam skala intensitas III-IV MMI, serta Sorong II-III MMI. Beberapa warga di Tual dan Saumlaki, dilaporkan sempat terbangun dari tidur, karena merasakan kuatnya guncangan gempa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melaporkan bahwa gempabumi berkekuatan magnitudo 5,5 mengguncang wilayah Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, pada Senin siang, 3 Juni 2019.

Berdasarkan peta tingkat guncangan BMKG, tampak wilayah yang mengalami guncangan gempa itu sangat luas mencakup wilayah Seram, Kaimana, Dobo, Pulau Damar, Buru, Wetar, Obi, dan Misol.

“Dikarenakan kejadian gempa ini berlangsung dini hari, maka belum banyak laporan makroseismik yang diterima BMKG dan belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ini.”

Namun, Daryono memastikan, “hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 03.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.”

Meski demikian, dalam catatan BMKG, zona Deep Weber merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks, bahkan beberapa kali terjadi gempa kuat yang memicu tsunami. Sejarah gempa kuat pernah terjadi seperti gempa Banda pada 1918 (M=8.1), 1938 (M=8.4), 1950 (M=7.6), 1950 (M=8.1), dan 1963 (M=8.2).

“Dengan memperhatikan banyaknya catatan sejarah gempa kuat ini, maka zona Subduksi Banda merupakan kawasan sangat rawan gempa dan tsunami yang patut diwaspadai di wilayah Indonesia timur,” tulisnya.[viva]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Gempa Darat M 4,1 Guncang Blangpidie Aceh, Terasa Kuat Di Gayo Lues

Gempa Darat M 4,1 Guncang Blangpidie Aceh, Terasa Kuat Di Gayo Lues

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Komentar
Berita Terbaru