Jumat, 26 April 2024

Dugaan Salah Tembak BNN, M Yasin Cs Kabur Karena Mengira Dibegal

Redaksi - Jumat, 12 Juli 2019 11:38 WIB
Dugaan Salah Tembak BNN, M Yasin Cs Kabur Karena Mengira Dibegal

digtara.com | MEDAN – Pihak keluarga Muhammad Yasin menuntut keadilan dan pemulihan nama baik atas penembakan yang dilakukan petugas BNN dalam operasi penangkapan sindikat narkoba di Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, 2-3 Juli 2019 lalu.

Baca Juga:

Jamilah, Juru Bicara Keluarga M. Yasin, mengatakan banyak dari informasi kejadian penembakan yang dilaporkan BNN tidak sesuai dengan kenyataan.

Dia menuturkan, saat kejadian, mobil Avanza yang mereka tumpangi sedang dalam perjalanan untuk mengantarkan dirinya. Jamila mengaku dia adalah istri dari Rahmadsyah Sitompul.

Mereka baru saja hadir dalam sidang kasus ITE yang menjerat Rahmadsyah di Kabupaten Batubara. Saat kejadian, mereka sedang bergerak ke arah Desa Sei Bejangkar, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara.

“Kami tidak tahu ada kejar-kejaran BNN. Kami kira, karena di jalan raya, biasa saja mobil kencang-kencang,” ungkapnya, Jumat (12/7/2019).

Dalam kronologis BNN, mobil itu disebut melarikan diri dan lolos dalam pengejaran petugas. Padahal, kata Jamilah, mobil itu melaju untuk akan mengantarkannya ke rumah.

Menurut Sulaiman, salah satu penumpang lain, di dalam mobil juga terdapat Robi Syahputra dan Sofyan Hidayat yang merupakan pengacara Rahmadsyah. Mobil itu juga akan mengantarkan mereka kembali ke Kota Medan pada Rabu 3 Juli 2019 dinihari.

Selama dalam perjalanan menuju Kota Medan, ujar dia, tidak terjadi kendala apapun. Namun suasana mendadak berbeda saat berada di kawasan Jalan Besar Batangkuis (Simpang Kolam), Kabupaten Deliserdang, ketika mobil mereka diadang.

“Mobil dibawa M Yusuf. Dia ketakutan. Karena hari masih gelap dan jalanan sunyi, kami mengira mobil yang mengadang adalah kawanan begal atau rampok sehingga kami panik,” katanya.

Lantaran dihadang, mereka memilih jalur lain dengan berbelok ke kanan, tetapi mobil BNN, yang disangka kawanan begal, tetap mengejar. Dan tiba-tiba terdengar letusan tembakan sehingga para penumpang Avanza semakin panik.
Tembakan itu, kata Sulaiman, ada yang mengenai pelipis M Yasin yang duduk paling belakang. Namun ia tidak tahu persis berapa kali suara letusan senjata api menyalak.

Mereka pun terus berupaya kabur karena tetap mengira itu kawanan begal. “Kepala Sofyan Hidayat juga berdarah, makanya kami langsung tancap gas ke arah Jalan Perhubungan, Lau Dendang,” sambungnya.

Sampai di sana, ternyata ada mobil lain yang mengadang sehingga mereka pun semakin takut. Juga sempat terdengar beberapa kali lagi tembakan. Sulaiman mengaku sempat tiarap di dalam mobil.

Setelah menghentikan mobil di depan sebuah warung mereka pun bergegas keluar untuk menyelamatkan diri. Sulaiman mengatakan ia tidak tahu penumpang yang lain melarikan diri ke arah mana.

Ketika itu Sulaiman menyelamatkan diri dengan memanjat pohon mangga di dekat warung dan ia tak menyangka ternyata M Yusuf juga sudah berada di pohon mangga itu.

Mereka baru berani turun saat kawanan yang disangka begal mengaku sebagai polisi. “Ada yang bilang, ‘saya polisi’. Makanya saya lihat ke bawah dan turun. Saya dan Yusuf langsung diborgol,” kata Sulaiman yang sehari-sehari sebagai nelayan itu.

Saat itu dia baru tahu ternyata kaki kiri M. Yusuf tertembak, setelah keduanya diborgol bergandengan. Mereka bersama M Yasin dibawa dalam satu mobil menuju RS Haji.

Sepanjang perjalanan, lanjut Sulaiman, M Yasin masih hidup meski kepalanya berlumuran darah. Dia juga selalu memegangi bagian perut.

“Sampai mau meninggal, Yasin terus menyebut Allah dan berkali-kali mengatakan salah kami apa ya Allah,” tutur Sulaiman.

M Yasin sebenarnya sempat mendapatkan penanganan medis tetapi tidak lama kemudian dia dinyatakan meninggal. Sedangkan M Yusuf di bawa ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan luka tembak di kaki kiri.

Jenazah M Yasin saat ini sudah dipulangkan ke rumah keluarganya. Almarhum juga diketahui sebagai abang ipar dari Rahmadsyah Sitompul.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru