DPRD Medan Erwin Siahaan Ngaku Banyak Warga Tak Puas Atas Kinerjanya

digtara.com – Publik khususnya masyarakat Kota Medan masih ingat dengan sosok Erwin Siahaan. Driver Ojol yang terpilih menjadi anggota DPRD Medan dari partai PSI.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Hampir setahun menjalankan tugas, Erwin meminta masyarakat memahami tugasnya sebagai anggota Legislatif. Ia mengaku banyak hal dijalaninya dari pengawasan tugas eksekutif hingga menjawab dan membantu keluhan warga, khususnya di Dapil pemilihannya.

Kepada digtara.com, politisi PSI itu meminta masyarakat agar mengetahui apa tugas dan fungsi anggota DPRD.

“Jangan pula masyarakat merasa kita yang terbebani mengurus KTPnya, mengaspal jalan. Masyarakat harus tau tugas dan fungsi anggota DPRD,” kata Erwin.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang salah mengartikan tugas dan fungsi anggota DPRD berdasarkan UU 23/2014. Dalam UU 23 tahun 2014 diatur fungsi dan tugas kedewanan.

Lanjut Erwin, masyarakat jangan salah menginterprestasikan kalau anggota dewan itu ngurus KTP, perbaiki lampu, bukan begitu.

“Dewan itu yang mengontrol penggunaan anggaran yang dilakukan eksekutif, mengawasi Perda berjalan atau tidak. Jadi mohon dipahami,” pintanya, Kamis (30/7/2020).

Diluar tugas kedewanan, Erwin menyebut jika anggota DPRD juga berperan sebagai perekat masyarakat dalam penyampaian aspirasi.

Diakuinya, selama menjabat anggota DPRD, banyak masyarakat yang merasa tak puas dengan kinerjanya. Namun, ia merasa hal itu bukan halangan baginya untuk terus bekerja.

“Itu masyarakat tapi dari sub (bagian). Sub orang-orang yang nggak merasa puas dan merasa hebat, yang ekspektasinya tinggi kali dan yang belum memahami substansi. Itu nya itu,” ungkapnya.

Diakhir, sebagai anggota DPRD, Erwin menyebut jika dirinya sudah berbuat yang terbaik sesuai dengan kemampuannya. Terlebih, partainya yang hanya mendapatkan 2 kursi juga menjadi hambatan untuk menampung semua aspirasi masyarakat.

“Saya sudah berbuat semampu saya. Saya kerjakan dengan baik. Kalau fungsi sebagai legislasi, saya hanya 2 kursi disini. Untuk mengusulkan Perda harus ada 7 orang, jadi kurang kuat,” demikian Erwin. (MAG-5)