Kamis, 18 April 2024

Diduga Jadi Korban Malapraktik, Pasien RSUD Sibolga Meninggal Dunia

- Senin, 24 Juni 2019 10:50 WIB
Diduga Jadi Korban Malapraktik, Pasien RSUD Sibolga Meninggal Dunia

digtara.com | SIBOLGA – Gisen Rezeki Pratama Pasaribu, pasien RSUD Ferdinan Lumban (FL) Tobing, Kota Sibolga, Sumatera Utara, meninggal dunia pasca menjalani operasi hernia di rumah sakit tersebut.

Baca Juga:

Ia diduga meninggal karena kesalahan penanganan (malapraktik). Itu karena setelah menjalani operasi, kondisi fisik pelajar SMA Negeri 1 Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah itu masih cukup baik.

Kondisinya menurun setelah perawat menyuntikkan obat ke cairan infusnya. Sebelum meninggal, korban sempat mengalami pusing dan kejang-kejang. Badannya juga membiru.

Kejadian tersebut pun menjadi perbincangan warganet dan menjadi viral setelah di unggah ke sosial media. Seperti postingan pemilik akun Romi Kebaya Dressmaker, dalam postingannya dia menyebut kalau pasien tersebut merupakan keponakannya.

Postingan terkait dugaan malapraktik di RSUD FL Tobing (facebook/ist)

Sekilas, dia menceritakan awal mula kejadian, yang membuat ibu pasien yang saat itu menemani di rumah sakit sempat panik mendengar anaknya mengeluh pusing-pusing dan kejang-kejang.

“Ini lah bere (keponakan) kami, Gisen Kazuya Pasaribu, 2 hari setelah operasi sudah sehat, tapi setelah makan obat dan di beri suntikan ke infus, 1 menit langsung dia bilang pusing sama mamaknya. Lalu kejang-kejang dan langsung meninggal, ini lah prosesnya, dan langsung membiru,” tulis Romi di laman Facebooknya.

Dalam cerita di unggahan itu, Romi juga menyebutkan bahwa dokter dan perawat rumah sakit plat merah terkesan sombong.

“Otomatis eda q menjerit jerit dan mohon2 sama dokternya dan memaki maki perawat yg sangat sombong,karna sebelum di suntik kata eda q jutek x perawatnya karna 3 x di panggil selama dalam 2 jam sebelum kejadian itu,” tulisnya.Atas kejadian tersebut pemilik akun meminta Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, untuk ikut peduli dengan insiden tersebut. Belum diketahui maksud dari pemilik akun meminta bantuan Pemkab Tapteng, sementara RSUD FL. Tobing merupakan rumah sakit milik Pemko Sibolga. Namun, diketahui bahwa pasien tersebut merupakan warga Sorkam Tapteng.

Terpisah, pihak RSUD FL Tobing, Sibolga saat dikonfirmasi mengaku belum mengatahui penyebab kematian pasien bernama Gisen Rezeki Pratama Pasaribu.

Menurut Direktur RSUD FL Tobing, Donna Pandiangan dalam keterangan persnya yang disampaikan Humas RSUD FL Tobing, Elvino Kusuma Hakim Harahap, mengaku mereka masih melakukan penelitian terkait kematian Gisen.

“Kita akan menindaklanjuti lagi. Penyebabnya, kita masih meneliti kembali,” kata Elvino, Senin (24/6/2019).

Bahkan katanya, pihaknya juga telah menyampaikan permasalah tersebut kepada Komite Medik. “Komite medik Itu membahas tentang penyebab kematian. Belum ada kepastian penyebab kematian, masih dalam penyelidikan. Barang kali alergi, kita gak bisa pastikan,” ungkapnya.

Sekilas diterangkannya, kedatangan pasien ke RSUD FL. Tobing, untuk menjalani operasi Hernia. Pasien masuk pada hari Kamis, 20 Juni 2019. Dua hari pasca operasi, kondisi warga Sorkam tersebut mulai membaik dan dipindahkan kedalam ruangan rawat inap.

Sesuai SOP rumah sakit, perawat yang bertugas kemudian memberikan obat dan suntikan sesuai dengan arahan dokter yang menangani pasien. Mereka juga sudah memastikan tidak ada kesalahan dalam pemberian obat tersebut.

 

“Kemari, mau operasi hernia. Pada saat itu pasien, masuk Kamis, Jumat operasi, kemudian masuk ke ruangan. Obatnya sesuai dengan SOP, diberikan oleh perawat. Itu sudah sesuai SOP, yang mengasih resep adalah dokter Didong kepada si perawat sesuai dengan SOP-nya,” pungkasnya.

Elvino juga membenarkan bahwa kondisi pasien sudah mulai membaik. Namun, belum diketahui penyebab pasien tersebut tewas setelah disuntik antibiotik oleh perawat rumah sakit. “Alhamdullilah sehat. Suntikan, injeksi, antibiotik,” sebutnya.

Terkait informasi yang mengatakan bahwa pada saat kejadian, perawat rumah sakit plat merah tersebut jutek dan sombong. Yang membuat keluarga pasien emosi dan memaki-maki para petugas medis, dibantah pihak rumah sakit.

“Pada saat itu kondisi perawat dianjurkan untuk memberikan obat, bukan ada jutek sesuai dengan yang di facebook itu. Gak ada, itu barang kali pihak ketiga hanya ingin memanas-manasi aja,” ketusnya menambahkan bahwa kejadian tersebut juga sedang dalam penyelikan kepolisian.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru