Bom di Sibolga Tak Batalkan Kunker Jokowi ke Sumut
digtara.com | MEDAN – Pasca aksi istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah berakhir sudah. Sang istri yang lebih dari lima jam mengurung di dalam rumah karena dikepung Tim gabungan Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan TNI, memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Baca Juga:
Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan, insiden ledakan bom yang terjadi di Sibolga, tidak akan mempengaruhi rencana kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sumatera Utara, pada 16-17 Maret 2019 mendatang.
Dia menyatakan, Presiden Jokowi akan tetap hadir untuk menjalankan sejumlah agenda yang sudah disusun sebelumnya.
“Tidak ada hubungannya, Presiden tetap akan hadir,” ujar Dedi saat berada di Kampus UMSU Medan, Rabu (13/3/2019/2019).
Meningkatnya kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat pasca insiden teror bom itu, lanjut Dedi, tidak akan mengganggumu kunjungan kerja Presiden. Apalagi aksi teror tidak melihat waktu dan tempat. Para pelaku teror juga biasanya menjadikan aparat kepolisian sebagai targetnya.
“Kita sudah antisipasi dengan perangkat hukum yang ada. Kita punya UU 5 tahun 2018. Kita akan melakukan tindakan preventif strike ya. Kita melakukan langkah langkah investasi secara maksimal dan mengantisipasi segala bentuk ancaman pelaku teror tersebut. Kami meminta kepada masyarakat agar tetap tenang. Targetnya adalah aparat kepolisian, karena kita sudah dua puluh tahun memburu mereka dan masyarakat tidak perlu takut,” ujarnya.
Ia juga mengimbau, agar sama sama memerangi aksi teroris yang ada di Indonesia. “Sama sama kita bersatu memerangi mereka. Kalau kita kuat, kekuatan mereka pasti tidak ada,” ucap dia.