BMKG: Paling Cepat Musim Hujan Mulai Oktober
Digtara.com | JAKARTA – Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim penghujan di Indonesia akan terlambat sekitar 10 sampai 20 hari.
Baca Juga:
Kepala Subbidang Analisa dan Informasi Iklim BMKG, Adi Ripaldi mengatakan paling cepat musim hujan mulai Oktober, bahkan ada beberapa daerah yang baru hujan November. Sebagian besar wilayah di Indonesia akan memasuki puncak musim kemarau pada Agustus dan September 2019.
Dia menegaskan sebagian daerah sentra padi antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Lampung dan Sulawesi Selatan telah mengalami deret hari kering atau hari tanpa hujan berturutan bervariasi antara satu sampai dua bulan, hingga lebih dari dua bulan.
“Tidak hanya itu, BMKG juga mengamati jumlah hotspot dalam sepuluh hari terakhir. Hasilnya, BMKG mencatat hotspot terbanyak terdapat di wilayah Riau sebanyak 644 hotspot, Kalimantan Barat sebanyak 424 hotspot, dan Jambi sebanyak 335 hotspot,” tegasnya.
Hal senada dikatakan, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, selama Agustus 2019 total kejadian gempa sebanyak 673 kali. Dari jumlah itu, sebanyak 651 kali merupakan gempa kecil dengan magnitudo dibawah 5.
Selain itu, BMKG memetakan sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi gempa bumi pada September 2019. Antara lain, wilayah Mentawai Nias, wilayah selatan Selat Sunda, wilayah Selatan Pulau Jawa, wilayah Selatan Pulau Bali, Sumbawa dan Sumba, Gorontalo, Laut Banda, dan Laut Maluku Utara.[kontan]