Antisipasi Unjukrasa Pelajar di Medan, Marasutan Minta Orangtua Jemput Anak ke Sekolah
digtara.com | MEDAN – Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Marasutan Siregar, mengimbau kepada para orangtua siswa untuk menjemput langsung anak-anak mereka saat pulang sekolah. Imbauan ini dikeluarkan untuk mempersempit kemungkinan anak-anak mereka mengikuti aksi unjukrasa, seperti yang dilakukan ratusan pelajar pada akhir pekan lalu.
Baca Juga:
Imbauan itu dikatakan Marasutan bersama Kapolrestabes Medan, Dadang Hartanto di Mapolrestabes Medan, Senin (30/9/2019).
“Di saat-saat seperti sekarang ini, orangtua kami nilai perlu ikut menjemput langsung anak-anak mereka, agar mereka tidak terlibat dalam aksi unjukrasa seperti yang kemarin terjadi,â€sebut Marasutan.
Marasutan juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak kepolisian yang sudah turut serta membantu Dinas Pendidikan dalam upaya mengimbau para pelajar agar tak turut berunjukrasa dengan cara turun langsung ke sekolah-sekolah dan berbicara di depan para pelajar.
“Kita tentunya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi, karena untuk SMA/SMK kan sudah ditangani mereka secara langsung. Kita menangani SMP. Kalau untuk SMP, sampai saat ini belum ada laporan terlibat dalam aksi unjuk rasa,” terangnya.
Marasutan mengatakan, untuk meminimalisir para pelajar untuk turun ke jalan mengikuti aksi unjuk rasa, Dinas Pendidikan sudah menyerukan kepada seluruh sekolah agar mengagendakan kegiatan ekstrakurikuler di masing – masing sekolah ketika ada aksi unjuk rasa.
Ia juga menjelaskan, bahwa seiring dengan telah terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2019 tentang pelarangan aksi unjukrasa bagi peserta didik, membuat Dinas Pendidikan semakin gencar menyerukan kepada setiap sekolah untuk menjaga siswa dan siswinya masing-masing.
“Kalau ada laporan pelajar SMP Kota Medan yang terlibat, dimana SMP berada di bawah naungan kita (dinas pendidikan Kota Medan) tentu secepatnya saya akan melaporkan ke pak Wali Kota terkait apa tindak lanjutnya. Kalau untuk sekarang ini belum ada laporan,” terang Marasutan.
[AS]