Jumat, 19 April 2024

Anak Penjual Sepatu Terharu Masuk Polisi tanpa Uang

Imanuel Lodja - Minggu, 04 Agustus 2019 08:31 WIB
Anak Penjual Sepatu Terharu Masuk Polisi tanpa Uang

Digtara.com | KUPANG – Ilham patut berbangga. Disertai rasa haru, ia tidak bisa menyembunyikan rasa gembira nya saat namanya terpilih menjadi salah satu dari 170 calon siswa yang terpilih menjadi bintara yang menjalani masa pendidikan di SPN Polda NTT. 

Baca Juga:

Saat pengumuman Kamis (1/8) lalu, Ilham datang didampingi orang tua nya Suryadi dan Intan. Anak pertama dari 3 bersaudara ini menjadi tumpuan harapan orang tuanya. Suryadi, sang ayah sehari-hari mengandalkan pekerjaannya sebagai penjual sepatu untuk menghidupi keluarganya.

Suryadi masuk keluar satu wilayah ke wilayah lain dan dari satu kabupaten ke kabupaten lain di Provinsi NTT untuk menjajakan sepatu jualannya. Terkadang Suryadi beberapa pekan tidak pulang rumah karena harus menunggu dagangannya laris.

Untuk menunjang pendapatannya, Suryadi juga melayani jahit dan sol sepatu. Pendapatan dari berjualan sepatu keliling dan jasa sol/jahit sepatu rupanya tidak mencukupi biaya hidup dan biaya pendidikan anak-anak.

Untuk menunjang dan menambah pendapatan, sang ibu, Intan pun berjualan kue keliling. Sejak subuh, Intan menyiapkan semua bahan membuat aneka jajanan dibantu Ilham dan adiknya.

Sambil Ilham membantu merapikan dagangan kue jajanan ibunya, Intan pun menyiapkan sarapan untuk anak-anak ke sekolah. Begitu anak-anak sudah siap ke sekolah, baru lah Intan mulai menjajakan kue nya keliling di kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Ilham, kelahiran 23 November 2000 ini rutin membantu ibu nya berjualan kue keliling. Namun ia tetap bersekolah hingga menamatkan pendidikan di Madrasah Kefamenanu kemudian melanjutkan pendidikan ke MTs Nurul Falah Kefamenanu dan kemudian menyelesaikan pendidikan SMA di SMKN 4 Kota Kupang.

Tahun 2018, Ilham tamat pendidikan SMA namun ia kuatir saat mendaftar menjadi anggota Polri karena ia tidak memiliki uang. “Selama ini saya dengar kalau kita harus menyiapkan uang hingga puluhan juta supaya bisa masuk (sekolah) polisi,” ujar Ilham saat ditemui di Mapolda NTT kemarin siang.

Informasi liar ini menjadikan dia mengurungkan niatnya menjadi polisi. Selama satu tahun ini, ia pun mengasah hobby dan keahliannya di bidang fotografi. Kemampuan fotografi pun didapatkan secara otodidak. “Saya belajar dan pinjam kamera teman,” tandasnya.

Perlahan-lahan ia menerima tawaran untuk dokumentasi foto sejumlah acara. Sejumlah anggota Polda NTT juga mejadi langganan sol sepatu ayahnya. Ia kemudian mencoba-coba mendokumentasikan kegiatan di Polda NTT dan memudahkan dirinya mendapatkan informasi mengenai penerimaan anggota Polri.

Dari anggota Polda NTT pula lah ia kemudian mendapat informasi yang akurat kalau masuk polisi tidak perlu banyak uang dan tidak menggunakan uang. Hal ini diperkuat dengan penegasan Karo SDM Polda NTT Kombes Pol Trio Santoso, SH yang meyakinkan kalau penerimaan anggota Polri gratis dan tanpa uang.

Ilham kemudian mencoba peruntungan disertai latihan dan belajar. Disela-sela aktivitas nya, secara rutin ia memanfaatkan lapangan dan fasilitas olahraga di Polda NTT untuk berlatih. Ilham juga banyak mencari bahan belajar untuk menghadapi ujian psikologi dan ujian akademik.

Suryadi dan Intan pun hanya bisa pasrah melihat perjuangan dan kerja keras anak sulung mereka. Keduanya hanya bisa mendukung dalam doa dan motivasi. “Hasil tidak mengkhianati Perjuangan,” ujar Ilham saat dinyatakan lulus terpilih menjadi siswa bintara Polri yang dididik di SPN Polda NTT sejak 6 Agustus 2019 ini.

Orang tua nya pun menangis terharu menyaksikan keberhasilan Ilham lulus seleksi Polri. “Ternyata masuk Polri tidak semata-mata hanya dengan uang. Butuh kerja keras berupa latihan dan belajar,” ujar Ilham.

Ia pun bertekad akan memanfaatkan kesempatan yang ada untuk terus belajar dan berlatih di SPN Polda NTT dan tidak mengecewakan orang tuanya. Ilham pun memiliki pelajaran hidup tersendiri bahwa uang yang banyak tanpa usaha keras akan sia-sia.

Ia sudah membuktikan kalau tanpa uang namun ada kerja keras maka pasti membuahkan hasil yang baik. “Saya benar-benar merasakan bahwa saya sama sekali tidak mengeluarkan uang untuk ikut seleksi ini. Memang ada sedikit uang yang saya pakai selama proses seleksi untuk biaya foto copy dan biaya makan saat seleksi dilakukan dari pagi sampai malam,” ujarnya.

Dengan keberhasilan ini, Ilham mengaku ingin membanggakan kedua orang tua nya yang hingga kini masih menjadi penjual sepatu dan sol sepatu serta penjual kue keliling.

“Saya ingin menjadi polisi yang baik yang membanggakan orang tua saya, Saya berani bersaksi kalau saya masuk polisi tanpa uang,” ujarnya dengan penuh haru dan linangan airmata.[win]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Fatalitas Lakalantas Turun Selama Operasi Ketupat Turangga, Kapolda NTT Minta Anggota Tetap Jaga Solidaritas dan Sinergitas

Fatalitas Lakalantas Turun Selama Operasi Ketupat Turangga, Kapolda NTT Minta Anggota Tetap Jaga Solidaritas dan Sinergitas

Kapolda NTT Halal Bihalal Bersama Anggota

Kapolda NTT Halal Bihalal Bersama Anggota

Jamin Keamanan Lebaran, Kapolda NTT dan Forkopimda Pantau Malam Takbiran di Kota Kupang

Jamin Keamanan Lebaran, Kapolda NTT dan Forkopimda Pantau Malam Takbiran di Kota Kupang

187 Anggota Polda NTT Bantu Polresta Kupang Kota Amankan Idul Fitri 2024

187 Anggota Polda NTT Bantu Polresta Kupang Kota Amankan Idul Fitri 2024

Polda NTT Buka Penerimaan Anggota Polri, Rekpro dan Disabilitas Pun Diterima

Polda NTT Buka Penerimaan Anggota Polri, Rekpro dan Disabilitas Pun Diterima

Pastikan keamanan di Laut, Direktur Polairud Polda NTT Pantau Aktivitas Pemudik di Pelabuhan Tenau Kupang

Pastikan keamanan di Laut, Direktur Polairud Polda NTT Pantau Aktivitas Pemudik di Pelabuhan Tenau Kupang

Komentar
Berita Terbaru