Sabtu, 27 Juli 2024

Febe Meritanti meneteskan Airmata Saat Menerima Santunan

Imanuel Lodja - Rabu, 03 Juli 2019 07:48 WIB
Febe Meritanti meneteskan Airmata Saat Menerima Santunan

Digtara.com | KUPANG – Nyonya Febe Meritanti Djararaga tidak bisa menyembunyikan rasa harunya. Mengenakan kebaya brokat warna kuning dipadu sarung warna hijau, ibu dua orang anak ini hadir di lobbi lantai I Mapolda NTT, Rabu (3/7).

Baca Juga:

Ia mewakili sang suami Aipda Stefanus Pekuwali, anggota Polres Kupang yang meninggal pada awal Mei 2019. Sang suami tewas dalam kecelakaan lalu lintas, usai melakukan pengamanan kotak suara di kantor camat Kupang Timur Kabupaten Kupang Provinsi NTT.

Ny Febe tidak hadir sendirian di Mapolda NTT. Guru honorer pada SD Labat Kota Kupang ini juga membawa serta dua orang anaknya, Galang Pekuwali (16), siswa kelas II SMA dan anak kedua Chikal Rambu Kamila (8), siswi kelas II sekolah dasar.

Ny Febe menitikkan airmata saat menerima santunan dan buku tabungan BRI dari Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Raja Erizman dan kepala Asabri Cabang Kupang, Petrus Sirait.
Ia terharu dengan perhatian dan bantuan baik dari institusi maupun pimpinan Polri dan Polda NTT.

“Saya berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kepada bapak Kapolri dan kepada bapak Kapolda NTT serta PT Asabri dan jajarannya yang begitu peduli dan perhatian kepada saya dan dua anak saya, ujarnya.

Ny Febe yang saat ini hanya mengandalkan uang pensiunan suami dan honor di SD Labat bertekad untuk memanfaatkan dana tersebut dengan sebaik-baiknya. “Saya menyisihkan uang ini untuk biaya pendidikan anak karena anak sulung saya akan kuliah dua tahun lagi,” ujarnya.

Sebagian uang lagi disisihkan untuk membangun usaha produktif sehingga memberikan keuntungan dan ditabung untuk biaya hidup dan kebutuhan lain.

Ny Febe menyadari betul kalau mengandalkan gaji pensiunan suami dan honor yang diterima sebagai tenaga honorer belum cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan anak serta urusan keluarga lainnya.

Untuk itu dengan dana yang diterima, akan diupayakan untuk kegiatan ekonomi yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Ia juga mengaku sangat terpukul dan sedih dengan kecelakaan yang dialami sang suami usai melaksanakan tugas pengamanan Pemilu. Namun ia tidak mau terus bersedih tetapi berusaha bangkit karena anak-anak dan keluarga membutuhkan perhatian darinya.

Kepala PT Asabri cabang Kupang, Petrus Sirait mengakui kalau tugas polisi dalam operasi mantap brata dalam rangka pengamanan Pemilu sangat berat dan beresiko tinggi sehingga banyak anggota yang mengalami celaka dan meninggal dunia.

Asabri sendiri memberikan penghargaan sebagai bentuk kepedulian dan pelayakan prima berupa santunan kepada ahli waris.

Diakui pula kalau berapa pun besarnya santunan tidak bisa menghapus duka keluarga, tetapi meringankan beban keluarga.

“Anggota yang tewas dan meninggal saat melaksanakan tugas kepolisian berhak mendapatkan santunan serta beasiswa masing-masing Rp 30 juta,” ujarnya.

Selain santunan dna beasiswa, Asabri juga memberikan Nilai Tunai Tabungan Asuransi (NTTA) yang merupakan potongan selama tugas dengan besar dana yang diterima sesuai masa tugas.

Ny Wildayukin sebagai ahli waris dari Aiptu anumerta Daniel Mota mendapatkan santunan Rp 346.219.700 terdiri dari dana tewas Rp 275 juta, beasiswa Rp 30 juta dan NTTA Rp 41.219.700.

Ny Febe Meriyanti Djararaga selaku ahli waris Aipda Stefanus Pekuwali mendapatkan santunan Rp 340.616.600 terdiri dari dana tewas Rp 275 juta, beasiswa Rp 30 juta dan NTTA Rp 35.616.600.

Ny Diana Felpina Sareng selaku ahli waris Bripka Yustinus Petrus Nangge mendapatkan dana santunan Rp 298.667.300 terdiri dari dana tewas Rp 275 juta dan dana NTTA Rp 23.667.300. Khusus untuk dana beasiswa Rp 30 juta untuk sementara dipending karena anak belum sekolah.

Dana beasiswa ditampung sementara di bank dna PT Asabri membutuhkan surat keterangan sekolah saat anak sudah masuk sekolah. Seluruh dana santunan tersebut diserahkan PT Asabri dalam bentuk tabungan BRI karena seluruh dana ditransfer ke rekening ahli waris melalui bank BRI.

Asabri berharap, uang santunan bisa membantu ahli waris, anak dan keluarga.[win]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Berkunjung ke Polda NTT, Anggota Komisi III DPR RI Prihatin Kekurangan Logistik dan Personil di Polda NTT

Berkunjung ke Polda NTT, Anggota Komisi III DPR RI Prihatin Kekurangan Logistik dan Personil di Polda NTT

Bawa Bom Ikan Rakitan, Dua Nelayan Asal Semau Diamankan Ditpolairud Polda NTT

Bawa Bom Ikan Rakitan, Dua Nelayan Asal Semau Diamankan Ditpolairud Polda NTT

Digugat Oknum Anggota Polresta Kupang Kota, Polda NTT Menang Praperadilan

Digugat Oknum Anggota Polresta Kupang Kota, Polda NTT Menang Praperadilan

99 Personil Dit Polairud Polda NTT Jalani Tes Urine, Ini Hasilnya

99 Personil Dit Polairud Polda NTT Jalani Tes Urine, Ini Hasilnya

Salah Parkir, Sejumlah Ban Kendaraan Digembosi Provost Polda NTT

Salah Parkir, Sejumlah Ban Kendaraan Digembosi Provost Polda NTT

Perwira Biro SDM Polda NTT Raih Beasiswa S2 Korlantas Polri di UI

Perwira Biro SDM Polda NTT Raih Beasiswa S2 Korlantas Polri di UI

Komentar
Berita Terbaru