Jumat, 29 Maret 2024

Virus Korona di Iran Dianggap Lebih Mematikan Ketimbang di China

- Minggu, 01 Maret 2020 14:01 WIB
Virus Korona di Iran Dianggap Lebih Mematikan Ketimbang di China

digtara.com | JAKARTA – Virus Korona yang kini telah menjangkiti ratusan orang di Iran, dinilai lebih ganas dibandingkan dengan yang ada di China. Itu karena tingkat kematian (deathrate) akibat virus itu, lebih tinggi di Iran.

Baca Juga:

Berdasarkan data penyebaran virus corona dari Johns Hopkins CSSE, jumlah kasus positif di Iran mencapai 593 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 43 orang telah dinyatakan meninggal. Artinya, tingkat kematian akibat virus corona di Iran mencapai 7,25 persen.

Jika dibandingkan dengan China, tingkat kematian hanya 3,59 persen dari total kasus yang ada. Jumlah kasus virus corona di China mencapai 79.826 dengan korban jiwa sebanyak 2.870 orang.

“Jika Anda menghitung tingkat kasus atau kematian dengan cara itu, itu akan menjadi sangat tinggi,” ungkap ahli epidemiologi di Institut J Cecile Viboud seperti dikutip dari AFP, Minggu (1/3/2020).

Persentase di negara selain China juga lebih rendah ketimbang di Iran. Misalnya, Korea Selatan dengan 3.526 kasus dan korban jiwa 17 orang, sehingga tingkat kematian hanya 0,48 persen. Kemudian Italia dengan 1.128 kasus dan 29 korban jiwa, tingkat kematian 2,57 persen. Sedangkan Jepang dengan 241 kasus dan lima orang meninggal memiliki tingkat kematian 2,07 persen.

SERANG PEJABAT PEMERINTAH

Tak hanya dari sisi tingkat kematian yang tinggi, fenomena wabah virus corona di Iran juga kian memprihatinkan karena para petinggi negara turut terjangkit. Sejumlah pejabat pemerintahan sudah dilaporkan positif terjangkit virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu.

Misalnya, Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar dan Kepala Komite Keamanan Nasional Parlemen dan Hubungan Luar Negeri Pejabat Iran Mojtaba Zolnour.

Bahkan, sebelumnya beredar informasi yang menyebutkan bahwa jumlah korban meninggal akibat virus corona di Iran sebenarnya sudah menembus angka 210 orang. Namun belakangan kabar itu dibantah oleh Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianush Jahanpur.

Virus corona sendiri semakin mewabah di kawasan Timur Tengah. Selain Iran, beberapa negara lain telah mengumumkan kasus virus corona di wilayahnya masing-masing.

“Ketika suatu negara menularkan kasus ke tempat lain, sangat mungkin bila beban infeksi di negara itu signifikan,” ucap Peneliti dan Spesialis Penyakit Menular dari Universitas Toronto Isaac Bogoch.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru