Kamis, 28 Maret 2024

PM Jepang Bentuk Kementrian Baru, Namanya Menteri Kesepian

- Sabtu, 20 Februari 2021 05:00 WIB
PM Jepang Bentuk Kementrian Baru, Namanya Menteri Kesepian

digtara.com – Sebelum pandemi, kasus bunuh diri di Jepang, memang cukup tinggi. Namun saat pandemi pada 2020 lalu, angka tersebut meningkat yang diduga akibat isolasi yang membuat seseorang merasa kesepian. Menteri Kesepian

Baca Juga:

Saking gentingnya persoalan tersebut, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga membuat pos kabinet baru untuk mengatasi isu kesehatan mental ini. Dia menunjuk Tetsushi Sakamoto sebagai Menteri Kesepian.

Menteri Kesepian secara khusus bertugas untuk membantu orang-orang yang mengalami kesepian kronis akibat isolasi selama pandemi.

“Perempuan, khususnya, merasa lebih terisolasi dan dihadapkan dengan peningkatan angka bunuh diri,” ujar Suga, mengutip Mashable.

Suga ingin Sakamoto memeriksa masalah tersebut dan mengajukan strategi yang komprehensif.

Pada tahun 2020, Jepang mencatat total 2.153 kematian akibat bunuh diri. Sedangkan angka kematian akibat Covid-19 mencapai 2.087 kasus.

Dalam sebuah konferensi pers, Sakamoto mengatakan bahwa aktivitas fisik dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah kesepian dan isolasi sosial.

“Kami akan mengerjakan dengan pendekatan komprehensif untuk menangani masalah ini,” kata Sakamoto.

Kesepian sendiri merupakan emosi universal manusia yang kompleks pada setiap individu. Tak ada penyebab umum tunggal yang mengakibatkan kesepian.

Mengutip Very Well Mind, para ahli mendefinisikan kesepian sebagai perasaan kesepian yang muncul lebih dari sekali dalam sepekan.

Kesepian menyebabkan seseorang merasa hampa, sendirian, dan tidak diinginkan. Kesepian, menurut banyak ahli, tak selalu berarti sendirian. Sebaliknya, jika Anda merasa sendirian dan terisolasi, itulah kesepian yang berkembang dalam pikiran.

Kesepian memiliki berbagai efek negatif terhadap kesehatan fisik dan mental. Seseorang akan memperlihatkan perilaku antisosial akibat kesepian.

Selain itu, kesepian yang tidak teratasi juga akan berujung pada depresi hingga bunuh diri, jika tidak ditangani dengan baik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa Jepang telah sejak lama menjadi salah satu negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia.

Tingginya angka bunuh diri didorong oleh beberapa faktor, mulai dari jam kerja yang panjang, tekanan sekolah, isolasi sosial, dan stigma budaya seputar masalah kesehatan mental. Kondisi pandemi bisa jadi memperparah hal tersebut.

Kehadiran Menteri Kesepian diharapkan bisa mengatasi masalah bunuh diri yang semakin buruk di masa pandemi. (cnn)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru