Jumat, 29 Maret 2024

Obat Flu Jepang Bisa Sembuhkan Pasien Virus Corona

- Kamis, 19 Maret 2020 05:10 WIB
Obat Flu Jepang Bisa Sembuhkan Pasien Virus Corona

digtara.com | JEPANG – Pasca merebaknya virus corona baru di dunia, Pejabat Kementerian Teknologi dan Sains China menyatakan, Obat Flu Jepang efektif dalam mengatasi virus corona tersebut.

Baca Juga:

Zhang Xinmin, pejabat Kementerian Teknologi dan Sains China, menyebutkan, favipiravir, obat yang Fujifilm Toyama Chemical kembangkan, menunjukkan hasil positif.

Hasil itu China dapatkan setelah menggelar uji coba klinis terhadap 340 pasien postif virus corona yang berasal dari Kota Wuhan dan Shenzhen.

“Tingkat keamanannya terbukti tinggi, dan jelas efektif untuk digunakan,” ucap Zhang mengomentari obat flu Jepang itu seperti dikutip The Guardian.

Pasien yang mendapat obat flu tersebut di Shenzhen menunjukkan hasil negatif rata-rata empat hari setelah dinyatakan positif terjangkit virus corona.

NHK melaporkan, hasil itu kemudian dibandingkan dengan pasien yang tidak mendaapt favipiravir. Mereka baru negatif 11 hari setelah didiagnosa tertular virus corona.

Hasil Sinar X juga memperlihatkan ada peningkatan pada kondisi paru-paru sekitar 91%. Ini berbanding 62% tanpa favipiravir.

Obat Flu Jepang Efektif untuk Penderita Ringan dan Sedang

Fujifilm Toyama Chemical, pabrikan pembuat obat flu dengan nama lain Avigan, tidak berkomentar soal klaim bahwa obat mereka efektif mengatasi virus corona.

Dokter di Jepang kabarnya menggunakan obat yang sama dalam uji klinis terhadap pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

Melalui konsumsi favipiravir, tim medis berharap, virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan itu tidak sampai berkembang di tubuh pasien.

Hanya, sumber Kementerian Kesehatan Jepang mengungkapkan, Avigan tidak efektif jika pasien virus corona sudah parah.

“Kami memberikan Avigan ke 70 hingga 80 pasien. Namun, tidak terlalu bekerja dengan baik ketika virusnya sudah berkembang dalam tubuh,” kata sumber itu kepada Mainichi Shimbun.

Pejabat anonim itu mengatakan, Kementerian Kesehatan Jepang juga sempat melakukan studi menggunakan kombinasi obat HIV antiretrovirals lopinavir dan ritonavir.

Pada 2016, Tokyo sempat menyediakan stok favipiravir sebagai pengobatan darurat untuk menangkal virus Ebola yang berkembang di Guinea.

Penggunaan favipiravir, yang awalnya hanya untuk mengobati flu, membutuhkan persetujuan khusus dalam skaal besar.

Si sumber menerangkan, Avigan bisa mendapat persetujuan lebih cepat pada Mei. “Namun jika hasilnya tertunda, izinnya juga tertunda,” ujar dia.[kompas]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru