Kamis, 28 Maret 2024

Kudeta Militer di Myanmar, Suu Kyi dan Presiden Myanmar Ditahan

- Senin, 01 Februari 2021 02:00 WIB
Kudeta Militer di Myanmar, Suu Kyi dan Presiden Myanmar Ditahan

digtara.com – Kudeta militer terjadi di Myanmar. Sekelompok personel angkatan bersenjata Myanmar (Tatmadaw) terlihat dikerahkan ke depan Balai Kota Yangon setelah kabar penangkapan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi oleh militer beredar pada Senin (1/2/2021).

Baca Juga:

Seorang saksi mata yang berada di Yangon dan dihubungi Reuters mengatakan puluhan personel militer terlihat berjaga di depan Gedung Balai Kota. Beberapa truk serta van militer juga terlihat parkir di sekeliling gedung tersebut

Pengerahan militer ke Balai Kota Yangon ini berlangsung ketika militer Myanmar dilaporkan telah menangkap Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Mynt, dan beberapa tokoh senior partai berkuasa, Liga Demokrasi (NLD) pada Senin dini hari.

Penangkapan Suu Kyi, Win Mynt, dan tokoh senior NLD dikonfirmasi oleh juru bicara NLD, Myu Nyunt. Myu Nyunt juga mengatakan jika tidak menutup kemungkinan bahwa dirinya akan ikut ditahan.

Sipil dan Militer Berbagi Kekuasaan

Penangkapan ini tampaknya upaya “kudeta” militer setelah sempat menolak hasil pemilihan umum pada November lalu yang dimenangkan oleh petahana, Suu Kyi dan partainya NLD.

Militer menuding pemilu 8 November lalu curang akibat adanya jutaan pemilih palsu. Tatmadaw menuntut Komisi Pemilihan Umum Myanmar untuk memberikan daftar pemilih akhir untuk memverifikasi jumlah suara.

Militer Myanmar mengancam “akan mengambil tindakan” jika KPU Myanmar tidak memenuhi tuntutan mereka. Kondisi tersebut membuat ketegangan antara militer dan pemerintah sipil meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Suu Kyi merupakan pemimpin de facto Myanmar. Pemerintahan sipil Myanmar masih harus berbagi kekuasaan dengan sejumlah jenderal militer dalam perjanjian pemilu demokratis pertama pada 2015 lalu.

Hal itu dilakukan berdasarkan konstitusi negara yang dibuat pemerintahan junta militer pada 2008.

Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing juga menggemakan ancaman kudeta itu dalam pidatonya yang diterbitkan surat kabar Myawady yang dikelola militer pada Kamis (28/1).

Jabatan Suu Kyi

Suu Kyi bukan presiden, tapi pengaruhnya sangat besar dalam pemerintahan sipil di Myanmar. Apa sebenarnya jabatannya?

Posisi resmi Aung San Suu Kyi di Myanmar adalah ‘penasihat negara.’ Ini adalah jabatan yang diciptakannya sendiri untuk menyiasati klausul dalam konstitusi – yang ditujukan secara khusus kepadanya – yang melarang siapapun yang memiliki pasangan atau anak-anak berkebangsaan asing untuk menjabat sebagai presiden.

Suu Kyi hingga saat ini adalah tokoh politik paling populer di Burma dan dia memimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang meraih kemenangan telak dalam pemilihan 2015.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru