Dituduh Sebabkan Pembekuan Darah, AstraZeneca Sodorkan Data 17 Juta Orang yang Sudah Divaksin
digtara.com – AstraZeneca menyangkal kemungkinan vaksin Covid-19 buatannya menyebabkan pembekuan darah.
Baca Juga:
Hal ini kembali disampaikan perusahaan farmasi itu, dengan menunjukkan bukti data dari mereka yang sudah mendapat suntikan vaksin.
Dari hasil tinjauan lebuh dari 17 juta orang yang sudah divaksin Astrazeneca, tidak ada bukti kalau vaksin tersebut meningkatkan risiko pembekuan darah.
Peninjauan kembali dilakukan setelah otoritas kesehatan di beberapa negara menangguhkan penggunaan vaksinnya karena masalah pembekuan.
“Hasil observasi kami tidak ada bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia, untuk usia tertentu, kelompok, jenis kelamin, kelompok atau di negara tertentu,” dalam pernyataan resmi.
Sebelumnya, pihak berwenang di Irlandia, Denmark, Norwegia, dan Islandia telah menangguhkan penggunaan vaksin karena masalah pembekuan darah. Sementara Austria berhenti menggunakan serangkaian suntikan AstraZeneca minggu lalu sembari menyelidiki kasus kematian akibat gangguan koagulasi usai penyuntikan vaksin.
Badan Obat Eropa mengatakan tidak ada indikasi bahwa kejadian itu disebabkan oleh vaksinasi. Pernyataan ini pun diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jumat (12/3).
Perusahaan mengatakan saat ini sedang dilakukan pengujian tambahan oleh pihak mereka dan otoritas kesehatan Eropa.
Minggu depan pengujian itu akan dipublikasikan di situs web EMA, kata AstraZeneca.
Vaksin AstraZeneca, yang dikembangkan bekerja sama dengan Universitas Oxford, telah diizinkan untuk digunakan di Uni Eropa dan banyak negara tetapi belum mendapat izin regulator A.S.
Perusahaan sedang bersiap untuk mengajukan otorisasi penggunaan darurat AS dan mengharapkan data dari uji coba Fase III AS akan tersedia dalam beberapa minggu mendatang.