Angka Kematian Akibat Korona di Cina Nol Dalam Tiga Pekan
digtara.com – Pihak pemerintah Cina telah mengumumkan negaranya sekarang berisiko virus corona rendah. Kasus-kasus baru corona hampir nol.
Baca Juga:
Dan tidak ada angka kematian baru COVID-19 yang dilaporkan dalam kurun waktu lebih dari tiga minggu.
Kawasan terakhir di Cina yang diturunkan dari risiko tinggi ke rendah adalah kawasan Linkou, di luar kota Mudanjiang, di provinsi Heilongjiang yang berbatasan dengan Rusia.
Pihak berwenang menutup rumah sakit lapangan darurat di wilayah tersebut. Penutupan perbatasan dan pembatasan jarak fisik yang ketat tampaknya telah menurunkan angka kasus baru menjadi nol.
Sementara masih ada 295 orang yang tetap dirawat di rumah sakit di Cina akibat virus COVID-19. 884 orang lainnya yang terinfeksi berada di bawah isolasi dan keberadaannya dalam pemantauan.
Baik kasus yang dicurigai atau telah dites dengan hasil positif sementara tidak menunjukkan gejala.
Dam secara total, Cina telah melaporkan 4.633 kematian di antara 82.885 kasus positif virus corona yang diyakini berasal dari pusat kota industri Wuhan akhir tahun lalu sebelum menyebar ke seluruh dunia.
Dilansir dari Reuters, untuk pertama kalinya tahun ini, angka pertumbuhan ekspor Cina secara tak terduga naik pada bulan April.
Penurunan impor sebesar dua digit yang menandakan lebih banyak masalah di masa depan, di mana ekonomi global diperkirakan tenggelam ke dalam resesi.
Prospek perdagangan masih suram karena perekonomian utama tetap dalam cengkeraman pandemi di tengah meningkatnya infeksi dan jumlah orang yang meninggal.
Di mana Cina menyatakan telah memberi bantuan ke negara-negara yang dilanda krisis corona. Bantuan langsung pemerintahan di Beijing itu dibagikan kepada 150 negara, termasuk berupa jutaan alat uji virus.
“Virus tidak mengenal batas. Persatuan dan kerja sama adalah senjata paling ampuh masyarakat internasional untuk mengalahkan epidemi,” demikian disampaikan kementerian luar negeri.
Disampaikan lebih lanjut, bahwa Cina telah menyediakan bantuan sesuai kemampuannya, termasuk, 3,3 juta alat uji.
Lalu, 2,6 juta alat pelindung diri untuk petugas medis, 53 juta masker dan 729 ventilator.