Ada Seratus Dokter di Italia Meninggal Tertular Virus Korona
digtara.com – Ada seratus dokter di Italia telah meninggal setelah tertular virus korona (Covid-19) sejak bulan Februari.
Baca Juga:
“Jumlah dokter yang meninggal karena COVID-19 adalah 100 – mungkin bahkan 101 saat ini, sayangnya,” kata juru bicara Asosiasi Kesehatan Italia (FNOMCeO), dilansir dari Al Jazeera, Jumat (10/4).
Selain dokter aktif, juga ada korban dari kalangan dokter pensiunan yang kembali dipanggil pemerintah Italia untuk membantu memerangi virus Covid-19.
FNOMCeO juga melaporkan ada 30 perawat dan asisten perawat yang meninggal karena virus Covid-19.
“Kami tidak dapat lagi mengizinkan dokter kami, petugas kesehatan kami dikirim untuk berperang tanpa perlindungan terhadap virus,” kata Presiden FNOMCeO, Filippo Anelli.
“Ini pertarungan yang tidak adil,” tegasnya.
Semetara Lembaga Kesehatan Masyarakat Roma (ISS) memperkirakan 10% korban yang terinfeksi virus Covid-19 di Italia bekerja di bidang medis.
Perkembangan Virus Korona di Italia
Di mana Italia untuk pertama kali melaporkan kematian terendah akibat virus corona atau COVID-19 dalam dua pekan terakhir. Pada Sabtu, 4 April 2020, Pemerintah Italia mengumumkan jumlah pasien yang dirawat di ruang ICU juga menurun untuk pertama kalinya.
“Ini sebuah berita penting karena memberikan waktu bagi rumah sakit untuk rehat sejenak,†kata Kepala Perlindungan Sipil Italia, Angelo Borelli, seperti dikutip dari reuters.com.
Total kasus virus corona di Italia naik menjadi 124.632, semula 119.827 kasus. Namun untuk pertama kali jumlah pasien yang masuk ke ruang ICU turun.
Saat ini ada 3.994 pasien virus corona yang dirawat di ruang ICU atau turun dari sebelumnya sebanyak 4.068 orang.
Di mana sejumlah pejabat di pemerintahan Italia mengatakan kenaikan angka kasus virus corona di Negara Pizza itu cenderung stabil dalam beberapa hari terakhir.
Angka ini diharapkan mulai menurun jika aturan lockdown ditaati sungguh-sungguh oleh masyarakat.
Akan tetapi menjelang paskah dan rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat warga yang berjalan di kota-kota seperti Naples, Roma dan Milan sehingga menimbulkan kekhawatiran lebih banyak orang melanggar aturan.[tempo]