Jumat, 19 April 2024

Lailatul Qadar Lebih Baik dari 1000 Bulan dan Kisah Nabi Syam’un

- Rabu, 20 April 2022 17:57 WIB
Lailatul Qadar Lebih Baik dari 1000 Bulan dan Kisah Nabi Syam’un

digtara.com – Lailatul Qadar menjadi salah satu pembahasan penting saat Bulan Ramadan. Tentu saja karena Lailatul Qadar lebih lebih baik daripada melakukan ibadah selama 1000 bulan.

Baca Juga:

Hal itu ditegaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadar ayat 1-5)

Ternyata ada kisah menarik di balik malam istimewa itu.

Dari berbagai riwayat terungkap bila ungkapan 1000 bulan itu ternyata berdasar dari kisah Nabi Syam’un, seorang Nabi dari kalangan Bani Israel yang dikenal memiliki fisik yang kuat melawan kemungkaran.

Nabi Syam’un Ghozi ‘alaihissalam dijuluki Samson.

Beliau memiliki beberapa julukan lain. Dalam bahasa Arab, beliau disebut Syamsyawn atau Syam’un. Dalam bahasa Ibrani, disebut Simson. Dalam bahasa Tiberias disebut Shimshon. Dalam Alkitab Nasrani, disebut Samson.

Nama Syamun sendiri artinya “yang berasal dari matahari, sedangkan Al-Ghozi, artinya “yang berasal dari Ghazi (Ghaza, Palestina).

Beliau merupakan hakim ketiga terakhir pada zaman Israel kuno. Nabi Syam’un Ghozi memiliki mukjizat dapat melunakkan besi dan dapat merobohkan istana.

Cerita tentang Syam’un ini merupakan cerita Israiliyat yang diceritakan turun temurun di jazirah Arab, jauh sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lahir.

Kisah Nabi Syam’un

Namun dalam Kitab Muqasyafatul Qulub karangan Imam Al-Ghazali terungkap, kisah Nabi Syam’un saat Rasulullah berkumpul bersama para sahabat di bulan Suci Ramadan.

Dikisahkan, Nabi Syam’un berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah.

Keperkasaan Nabi Syam’un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafir saat itu, yakni Raja Israil.

Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Syam’un. Berbagai upaya pun dilakukan dan diimingi akan mendapat hadiah emas dan permata berlimpah.

Singkat cerita, Istri Nabi Syam’un Ghozi terpedaya oleh sang raja hingga mau menjebak suaminya.

Karena sayangnya dan cintanya kepada istrinya, Nabi Syam’un berkata pada istrinya, “Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, maka ikatlah aku dengan potongan rambutku.”

Akhirnya, Nabi Syam’um diikat oleh istrinya saat ia tertidur. Lalu dia dibawa ke hadapan sang raja.

Beliau disiksa hingga dibutakan matanya dan diikat serta dipertontonkan di istana raja.

Karena diperlakukan yang sedemikian hebatnya, Nabi Syam’un berdoa kepada Allah.

Beliau berdoa dimulai dengan bertaubat, kemudian memohon pertolongan atas kebesaran Allah.

Doa Nabi Syam’un dikabulkan Allah.
Ia berhasil lepas dari siksaan dan
istana raja bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta isteri. Begitu pula dengan para kerabat yang mengkhianatinya.

Kemudian Nabi Syam’un bersumpah kepada Allah akan menebus semua dosa-dosanya dengan berjuang menumpas semua kebathilan dan kekufuran yang lamanya 1000 bulan tanpa henti. Semua itu atas hidayah dari Allah.

Riwayat lain menyebutkan, ketika doanya dikabulkan Allah, Nabi Syam’un menggunakan kekuatannya untuk meruntuhkan seluruh istana sehingga mengorbankan raja dan istri beliau sendiri.

Setelah kejadian itu, Nabi Syam’un kemudian bersumpah untuk beribadah selama 1000 bulan (83 tahun 4 bulan) tanpa henti.

Ketika Rasulullah selesai menceritakan kisah Nabi Syam’un yang berjihad fisabilillah selama 1.000 bulan, para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti Nabiyullah Syam’un Ghozi.”

Kemudian Rasulullah diam sejenak dan Malaikat Jibril pun datang dan mewahyukan kepada Rasulullulah tentang satu malam yang sangat agung. Bahwa pada bulan Ramadan ada sebuah malam, dimana malam itu lebih baik daripada 1000 bulan.

Itulah Lailatul Qadar yang jika kita mendapatkannya, maka malam itu lebih baik daripada 83 tahun 4 bulan atau menyamai ibadahnya Nabi Syam’un seribu bulan.

Dalam Kitab Qishashul Anbiyaa dikisahkan bahwa Rasulullah tersenyum sendiri, lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya, “Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab: “Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika dimana seluruh manusia dikumpulkan di Mahsyar.

Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam surga. Ada salah seorang Nabi yang dengan membawa pedang, yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Nabi Syam’un.” (berbagaisumber)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru