Kamis, 28 Maret 2024

Jaga 2 Adab Terhadap Makanan

Arie - Minggu, 25 September 2022 06:23 WIB
Jaga 2 Adab Terhadap Makanan

Oleh: Rahmat Hidayat Nasution

Baca Juga:

digtara.com – Makan adalah kebutuhan utama manusia. Di mana pun berada, selalu ditanya, “Bagaimana makannya?”. Mulai dari jenis menu makanannya, tempat makannya hingga berapa kali makannya dalam sehari, menjadi pertanyaan.

Umumnya, pertanyaan seperti itu ditanyakan saat berada di luar negeri, termasuk saat menunaikan ibadah haji dan umroh.

Seorang muslim tetap dianjurkan untuk menjaga 2 adab utama terhadap makanan.

1. Tidak bersikap tabdzir

Tabdzir sama mubadzzir sama tapi berbeda. Sama asal katanya berasal dari badzdzara. Tapi beda dari penggunaannya. Kalau mubadzdzir yang dimaksud adalah orangnya, sedangkan tabdzir asal kata yang tak terikat dengan waktu.

Terkait dengan makanan, ketika kita memakan makanan dilarang bersikap tabdzir, yaitu membuang-buang makanan. Al-Qur’an telah mengharamkan sikap tabdzir dan mengidentikkannya dengan perbuatan setan.

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al-Isra : 27)

Umumnya, “boros” dalam makanan bisa berbentuk mengambil makanan sebanyak-banyaknnya, padahal dirinya tak yakin bakal bisa menghabisi makanan tersebut. Artinya, bakal terjadi perbuatan membuang-buang makanan.

Alasan klise terjadinya perbuatan tercela itu, karena takut makanan habis. Malas atau malu mengantri untuk mengambil makanan lagi. Padahal, mengambil makanan sebanyak itu bukanlah hal yang biasa dilakukannya.

Bisa jadi juga, mengambil makanan tersebut karena terikut dengan perilaku orang lain. Ini juga sesuatu yang salah.

Ambillah makanan seukuran kemampuan standard kita makan, biar tidak tergolong tabdzir dan menjadi teman setan.

2. Tidak mencela makanan

Salah satu perbuatan yang diharamkan dalam Islam adalah mencela makanan.

Jika tidak suka dengan menu makanan yang dihidangkan, maka tidak usah dimakan. Jangan juga dihina atau dijelek-jelekkan.

Carilah solusi lain, untuk memenuhi kebutuhan perut atau makan kita.

Ikutilah perilaku Rasulullah. Mudah-mudahan dengan mengikutinya berbuah pahala. Seperti apa perilakunya?

وعَنْ أبِي هُرَيْرَةَ – ﵁ – قالَ: ««ما عابَ النَّبِيُّ – ﷺ – طَعامًا قَطُّ، إنِ اشْتَهاهُ أكَلَهُ وإنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ»». مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Huraira radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa “Rasulullah SAW belum pernah mencela makanan sekali pun. Jika Beliau suka, maka Beliu makan. Tapi jika tidak suka, Beliau meninggalkannya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Semoga dimana pun kita berada, mampu menjaga adab terhadap makanan. Aamiin

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Jaga 2 Adab Terhadap Makanan

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru