Perdana Digelar, 23 Paduan Suara Ikut Lomba Paduan Suara Gerejawi Polda NTT

Senin, 27 Maret 2023 10:52
ist
Perdana Digelar, 23 Paduan Suara Ikut Lomba Paduan Suara Gerejawi Polda NTT

digtara.com – Untuk pertama kalinya, Polda NTT menggelar lomba paduan suara gerejawi lagu-lagu Paskah antar gereja maupun instansi.

Lomba perdana ini digelar sejak Minggu (26/3/2023) hingga Rabu (29/3/2023) mendatang dipusatkan di aula El Tari kantor gubernur NTT di Kota Kupang.

Lomba ini merupakan wujud nyata hadirnya Polri di tengah-tengah masyarakat utamanya perwujudan iman Kristiani, menyongsong perayaan Paskah tahun 2023.

Pembukaan kegiatan diselenggarakan di Aula Eltari Kantor Gubernur NTT pada Minggu (26/3/2023) petang oleh Wakapolda NTT, Brigjen Pol Drs Heri Sulistianto.

Baca: Hadapi Pemilu 2024, Kapolda NTT Tegaskan Polri Netral dan Tidak Berpihak

Lomba Paduan Suara Gerejawi lagu-lagu Paskah diikuti oleh 23 peserta Paduan Suara dari Kota Kupang, Kabupaten Alor, Belu dan Sikka.

Pembukaan kegiatan Lomba Panduan Suara Gerejawi lagu-lagu Paskah ini ditandai dengan pemukulan Gong oleh Wakapolda NTT.

Kegiatan selama tiga hari ini memperlombakan lagu wajib ”Bila Badai Menerpa Hidupmu”.

Sedangkan lagu pilihan terikat untuk semua paduan suara yaitu, ”Besar dan Perkasa”, Janganlah Membalas Yang Jahat”, ”Bermazmurlah”, ”Pertolongan Kita” dan “Jangan Takut”.

Juara lomba ditentukan oleh 4 orang juri dalam perlombaan dan berdasarkan penampilan peserta lomba dengan perolehan nilai tertinggi dari urutan I-VI. Perolehan penghargaan pemenang I-VI dan favorit akan diberikan dalam bentuk trofi, piagam penghargaan dan sejumlah uang pembinaan dengan total hadiah Rp 175.000.000.

Dalam sambutan Kapolda NTT Irjen Pol Drs Johni Asadoma, MHum yang dibacakan Wakapolda menyampaikan bahwa lomba ini adalah sebagai media komunikasi dan pembinaan mental, spiritual, moral serta etika umat kristiani sekaligus sebagai salah satu perwujudan iman kristiani dalam kehidupan berjemaat, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

“Kegiatan ini juga untuk membina kerukunan umat beragama dan ajang untuk menghasilkan kelompok paduan suara gereja. Sehingga momonetum yang baik ini kiranya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk merajut kebersamaan dan pembangunan rohani sebagai pembinaan mental dalam upaya untuk penghayatan Kitab Suci, meningkatkan nilai- nilai keagamanan dan memperkokoh iman umat Kristiani,” ujar Brigjen Pol Drs Heri Sulistianto.

Dikatakan, dari kegiatan ini diharapkan umat Kristiani memiliki integritas dan pengamalan untuk terciptanya kerukunan umat beragama di NTT.

Diingatkan kalau lomba paduan suara gereja ini bukan sebagai ajang lomba semata, namun olah vokal untuk membangun kebersamaan dan semangat kita semua, paling utama dalam lomba ini adalah spirit kebersamaan kita semua.

Laman: 1 2 3

Berita Terkait