Kamis, 25 April 2024

Terhambat Hujan, Satu Korban Terseret Banjir Belum Ditemukan

Imanuel Lodja - Rabu, 16 November 2022 03:40 WIB
Terhambat Hujan, Satu Korban Terseret Banjir Belum Ditemukan

digtara.com – Upaya pencarian terhadap Adrohanis Malafu (43), korban terseret banjir masih terus dilakukan.

Baca Juga:

Hingga hari kedua proses pencarian, warga Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, NTT ini belum ditemukan.

“Hingga Rabu (16/11/2022) pagi korban belum juga ditemukan,” ujar Kapolsek Fatuleu, Polres Kupang, Ipda Muslikan Sara, MM, Rabu (16/11/2022).

Baca: Pulang dari Kebun, Pasutri di Kupang Hilang Terseret Arus Banjir

Kapospol Fatuleu Barat Aipda Eliaser Ataupah dan Bhabinkamtibmas Desa Poto kecamatan Fatuleu Barat Bripka Stefenson Radjah juga ikut dalam tim pencarian beserta tim BNPB Kabupaten Kupang dan Basarnas serta Tagana.

Tim juga bersama-sama mendatangi rumah korban untuk didata dari tim Tagana agar bisa mendapatkan santunan dari dinas terkait.

Korban terseret arus banjir di sungai Sumlili, Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang pada Senin (14/11/2022) lalu.

Teresia Teti – Malafu (42) ditemukan meninggal dunia dan jenazah telah diantar ke rumahnya.

Untuk semntara kegiatan penyisiran/pencarian korban Adrohanis Malafu dihentikan karena cuaca hujan yang menghambat pencarian tersebut.

Kapospol Fatuleu Barat juga menyampaikan kepada warga dan keluarga korban agar tetap sabar dan bekerja sama dengan petugas dalam pencarian tersebut.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang juga menerima informasi via telepon mengenai kondisi membahayakan manusia dua orang terseret banjir saat menyeberang di sungai Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang NTT.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang melalui Kasi operasi dan siaga memerintahkan koordinator Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang agar mempersiapkan personil, alut SAR serta peralatan SAR yang diperlukan untuk melaksanakan operasi SAR terhadap dua orang tenggelam saat menyeberang di sungai.

Operasi pencarian dan pertolongan pada Selasa (15/11/2022) dimulai pukul 06.30 wita.

Tim SAR Gabungan menjadi 2 SRU yakni SRU darat melakukan penyisiran di titik perkiraan korban tenggelam menuju hilir sejauh 5 kilometer dan tim yang menyisir sungai.

Tim SAR Gabungan yang terlibat diantara lain Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, BPBD Kabupaten Kupang, Tagana Kabupaten Kupang, aparat kepolisian, keluarga beserta masyarakat setempat.

Pasangan suami istri (Pasutri) di Kabupaten Kupang, NTT hilang terseret arus banjir sejak Senin (14/11/2022) petang.

Keduanya terseret arus banjir di Sungai Sumlili, Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.

“Dua orang korban yang terseret arus banjir merupakan pasangan suami istri yang baru pulang dari kebun nya dan menyeberangi sungai Sumlili sehingga terseret banjir,” ujar Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto, SIK MH saat dikonfirmasi Selasa (15/11/2022).

Pasangan suami istri yang terseret arus banjir yakni Atrohanis Malafu (43) dan istrinya Teresia Teti – Malafu (42), warga Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.

Korban Teresia Teti-Malafu telah ditemukan meninggal dunia dan telah diantar ke rumahnya.
Sementara Atrohanis Malafu belum ditemukan sampai dengan saat ini.

Kejadian ini berawal dari kedua korban baru pulang dari kebun yang berlokasi di Noitoko, RT 007/RW 004, Dusun II, Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.

Sesampai di Sungai Sumlili, korban Atrohanis Malafu langsung menyeberangi sungai dengan cara berjalan perlahan.

Sampai di tengah sungai, ia sempat mengukur kedalaman sungai yang setinggi pinggang.

Korban Atrohanis Malafu kemudian kembali dan mengajak istrinya dan para kerabat yang lain untuk menyeberangi sungai tersebut.

Akan tetapi para kerabat yang lain seperti Jublina Malafu (35), Yongki Raja Pono (21) dan Imanuel Kama (34) takut sehingga tidak mau ikut menyeberangi sungai.

Sedangkan korban bersama istrinya menyeberangi sungai tersebut.

Sesampainya di pinggir sungai, korban Teresia Teti-Malafu terjatuh dan terseret arus banjir sehingga suaminya hendak menolong dan ikut terseret arus.

Sekitar pukul 18.00 wita, korban Teresia Teti-Malafu ditemukan warga di Oelanis, Desa Poto, Kecamatan Fatuleu Barat dalam keadaan meninggal dunia.

Sedangkan suaminya belum juga ditemukan.

Kapolsek Fatuleu, Ipda Muslikhan Sara, MM mengakui kalau jalan menuju Desa Barate belum bisa dijangkau karena terdapat sungai di Desa Pariti (dekat puskesmas Pariti) meluap sehingga menyebabkan akses jalan terputus.

“Keadaan cuaca yang masih hujan serta keadaan gelap di Desa Kalali sehingga proses pencarian terkendala,” ujar mantan Kaur Bin Ops Satlantas Polres Kupang ini.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Terhambat Hujan, Satu Korban Terseret Banjir Belum Ditemukan

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
NTT
Berita Terkait
Dilaporkan Hilang di Pantai, Aparat Desa di Nagekeo-NTT  Ditemukan Tidur di Rumah Kerabatnya

Dilaporkan Hilang di Pantai, Aparat Desa di Nagekeo-NTT Ditemukan Tidur di Rumah Kerabatnya

Security Rumah Sakit di Kefamenanu-Kabupaten TTU Kuras Uang Nasabah dari ATM

Security Rumah Sakit di Kefamenanu-Kabupaten TTU Kuras Uang Nasabah dari ATM

Siswi Magang Asal Bajawa Melahirkan di Kost, Bayinya Disembunyikan dalam Koper Pakaian

Siswi Magang Asal Bajawa Melahirkan di Kost, Bayinya Disembunyikan dalam Koper Pakaian

Aparat Desa di Kabupaten Nagekeo-NTT Hilang saat Mencari Ikan di Pantai

Aparat Desa di Kabupaten Nagekeo-NTT Hilang saat Mencari Ikan di Pantai

Tebing Nangaroro-Nagekeo longsor, Jalur Utama Trans Bajawa-Ende Tak Bisa Dilewati

Tebing Nangaroro-Nagekeo longsor, Jalur Utama Trans Bajawa-Ende Tak Bisa Dilewati

Petani di Sumba Tengah-NTT Ditemukan Meninggal dalam Semak di Belakang Rumah

Petani di Sumba Tengah-NTT Ditemukan Meninggal dalam Semak di Belakang Rumah

Komentar
Berita Terbaru