Jumat, 26 April 2024

Sederet Misteri dan Tuntutan Keluarga Brigadir J Usai Lapor Bareskrim, Istri Irjen Ferdy Sambo Kerap Beri Uang

- Senin, 18 Juli 2022 10:18 WIB
Sederet Misteri dan Tuntutan Keluarga Brigadir J Usai Lapor Bareskrim, Istri Irjen Ferdy Sambo Kerap Beri Uang

digtara.com – Sederet misteri masih menyelimuti insiden penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Terutama bagi orang tua dan pihak keluarganya.

Baca Juga:

Terkini, pihak Keluarga Brigadir J melaporkan ke Bareskrim Mabes Polri terkait kematian Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Pihak keluarga Brigadir J kini telah melayangkan beberapa tuntutan agar fakta kematian polisi tembak polisi yang menewaskan anaknya itu menjadi terang benderang di mata publik.

Berikut sederet misteri, pengakuan dan tuntutan keluarga Brigadir J terhadap penyelidikan kematian sang anak.

1. Curiga ada dugaan pembunuhan berencana

Pihak keluarga mencurigai bahwa kematian Brigadir J telah direncanakan oleh beberapa pihak.

Komaruddin Simanjuntak, kuasa hukum yang mewakili keluarga Brigadir J mengungkap, pihak keluarga melapor kepada Bareskrim Polri lantaran curiga bahwa kematian sang anak telah direncanakan.

Adapun laporan tersebut merujuk Pasal 340 KUHP Juncto pembunuhan sebagaimana dimaksud Pasal 338 KUHP, Juncto penganiayaan yang menyebabkan matinya orang lain Juncto Pasal 351.

Hal itu disampaikan Komarudin di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2022).

Komarudin menyertakan bukti, salah satunya ditemukan luka sayatan yang diduga akibat penganiayaan di beberapa bagian tubuh Brigadir J.

2. Peretasan ponsel Brigadir J

Terkait dengan laporan tersebut, pihak keluarga juga melapor adanya tindakan peretasan terhadap gawai yang dimiliki mendiang Brigadir J. Disebutkan bahwa ponsel Brigadir J kini tidak diketahui rimbanya.

“Kemudian tindak pidana meretas dan atau melakukan penyadapan yaitu tindak pidana telekomunikasi,” lanjut Komarudin.

3. Keluarga mengalami trauma

Komarudin juga mengungkap alasan keluarga tak hadir langsung saat memberikan laporan tersebut ke Bareskrim Polri. Ia mengungkap bahwa keluarga kini sedang mengalami trauma berat usai Brigadir J dikabarkan meninggal dunia ditembak rekannya sendiri.

“Orang tua kami harapkan ikut tapi masih trauma belum berani datang ke sini (Bareskrim) karena traumatik,” ujar Komarudin.

Meski demikian, pihak keluarga masih sanggup menjalin komunikasi dengan Komarudin selaku kuasa hukum.

“Komunikasi terakhir jam 3 dini hari kurang lebih,” ujarnya.

4. Keluarga minta autopsi ulang

Lantaran ragu terhadap hasil autopsi yang sebelumnya telah dilakukan oleh penyidik, pihak keluarga meminta agar dilakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.

Mereka sebelumnya menerima informasi dari media terkait jasad mendiang sang anak sudah dilakukan oleh autopsi.

“Informasinya kami dapat dari media sudah diautopsi, tetapi apakah autopsinya benar atau tidak.,” lanjut Komarudin.

Namun, mereka meragukan hasil autopsi lantaran ada dugaan tindakan dilakukan di bahwa kontrol pihak terkait.

“Karena ada dugaan dibawah kontrol atau pengaruh kita tidak tau kebenarannya. Jangan-jangan jeroannya pun sudah tidak ada di dalam kita tidak tahu. Jadi perlu autopsi ulang sama visum ulang,” tukas Komarudin.

5. Ibu Brigadir J ungkap istri Ferdy Sambo kerap beri uang

Dalam keterangan terpisah, keluarga mengungkap bahwa adik Brigadir J kerap diberi uang oleh istri Irjen Sambo. Tak tanggung-tanggung uang yang diberikan dalam jumlah fantastis yakni Rp 10 juta.

Rosti Simanjuntak, ibu dari Brigadir J sembari meratapi kematian anaknya, mengungkap beberapa fakta yang tak diketahui publik.

Ia mengungkap bahwa sang istri Ferdy Sambo kerap berbuat baik kepada Brigadir J dan keluarga.

Adik Brigadir J disebut kerap menerima uang ketika mengunjungi kediaman sang istri Ferdi Sambo.

Sang ibunda mengungkap bahwa uang tersebut digunakan untuk membayar biaya kos adik Brigadir J.

Tak hanya itu, sang Ibunda mengungkap bahwa Ferdy Sambo dan istrinya sangat menyayangi Brigadir J karena sikapnya yang baik dan jujur.

6. Dugaan Ada Aktor Lain Selain Bharada E

Pihak keluarga tak percaya Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat tewas tertembak Bharada E di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Mereka menduga ada aktor lain yang turut serta melakukan penganiayaan.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap dugaan ini berdasar luka-luka pada tubuh jenazah kliennya. Di mana, selain luka tembak terdapat luka memar, sayatan, hingga rahang geser.

“Menurut perhitungan kami berdasarkan fakta-fakta hampir tidak mungkin yang bersangkutan (Bharada E) melakukan ini. Atau setidak-tidaknya menurut perkiraan kami ada terdiri dari beberapa orang, bukan hanya satu orang. Bisa lebih dua atau tiga orang,” kata Kamaruddin.

sumber: www.suara.com

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru