Melawan saat Hendak Diperkosa Pemuda Mabuk, Siswi SMA di Kabupaten TTS Malah Dibunuh

digtara.com – YN (16), siswi sebuah SMA di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT tewas dibunuh seorang pemuda mabuk miras.

Baca Juga:

• Tragsi! Siswi SMA di Sabu Raijua Ditemukan Tewas Gantung Diri
• Dua Tahun Siswi SMA di Manggarai Timur Jadi Budak Seks Ayah Kandung
• Ngeri! Siswi di Kupang-NTT Bacok Pria Beristri hingga Sekarat

Korban yang juga warga Desa Skinu, Kecamatan Toianas, Kabupaten TTS tewas dihantam dengan batu pada wajah dan kepala saat korban memberikan perlawanan ketika hendak diperkosa pelaku.

Terungkap pelaku pembunuhan ini yakni Agustinus Lopsau (22), warga Desa Skinu, Kecamatan Toianas, Kabupaten TTS.

Korban dibunuh pada Jumat (18/11/2022) siang di Nifutufe, Desa Skinu, Kabupaten TTS.

Baca: Kenalan via Facebook, Siswi SMA Rote Ndao Dicabuli di Hutan

Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Helmi Wildan, SH yang dikonfirmasi pada Minggu (20/11/2022) membenarkan kejadian ini.

Awalnya, sebelum kejadian atau sekitar pukul 10.00 wita pelaku duduk minum minuman keras lokal jenis sopi di rumah Abner Benu.

Pelaku saat ini menikmati 3 botol miras jenis sopi bersama 6 orang lainnya yaitu Abner Benu, Moris Nenometa, Kobus Fai, Daniel Knaufmone, Las Nabuasa dan pelaku.

“Mereka minum miras sebanyak 3 botol,” ujar Kasat Reskrim.

Baca: Pekerja Gereja Cabuli Siswi SMP di Alor-NTT, Diiming-iming Uang Agar Bungkam

Setelah menikmati 3 botol miras, lima rekan pelaku yang lain kembali ke rumah masing-masing.

Sementara pelaku tidur di rumah Abner Benu.

Siang hari sekitar pukul 13.00 wita, pelaku bangun tidur dan duduk di lopo milik Abner Benu.

Saat itu korban lewat depan rumah Abner Benu.

Korban yang sudah pulang dari sekolah hendak menuju ke tempat pengambilan air untuk keperluan rumah tangga.

Pelaku langsung mengikuti korban ke lokasi pengambilan air.

Saat korban sementara menunduk untuk mengambil air di sumur, pelaku langsung memegang tangan korban dan menarik korban secara paksa.

Pelaku menyeret dan membawa korban jauh dari sumur atau sekitar 200 meter dari sumur.

Baca: Kasus Pemerkosaan Bocah 10 Tahun Oleh Pimpinan Sekolah dan Tukang Sapu Mandeg, Begini Jawaban Polda Sumut

Dalam perjalanan korban sempat melawan menolak.

“Korban sempat merontak dan menolak,” ujar Kasat.

Namun dengan sekuat tenaga pelaku menarik paksa korban hingga di TKP di Nifutufe.
Saat itu situasi sepi sehingga pelaku langsung membanting korban dan langsung membuka celana korban.

Pelaku kemudian memperkosa korban secara paksa.

Karena merasa sakit, korban berteriak minta tolong.

Pelaku langsung mengambil batu dan memukul korban di bagian bibir sebelah kanan sebanyak 1 kali.

Pelaku kemudian langsung memegang kaki korban dan langsung menarik korban secara paksa.

Pada saat pelaku menarik korban, korban berteriak minta tolong dan hendak berdiri.

Lalu pelaku langsung mengambil batu yang lebih besar dan pelaku langsung memukul korban di bagian pipi sebelah kanan sebanyak 3 kali.

Saat itu pelaku melihat korban sudah meninggal dunia.

Pelaku langsung mengendong korban dan membuang tubuh korban di dalam kali kecil.
Lalu pelaku langsung melarikan diri ke rumah.

Dalam perjalanan pulang ke rumah, pelaku bertemu dengan kerabat pelaku, Yusmina Nabuasa.

Kepada kerabatnya, pelaku menceritakan kalau ia sedang ada masalah.

Yusmina Nabuasa menyarankan agar pelaku pergi melapor ke Anggota Polsek Amanatun Utara Bripka Markus Radja Dju yang Kanit Provost Polsek Amanatun Utara.

Namun pelaku tidak mau dan langsung melarikan diri ke rumah kerabatnya yang lain, Onias Lopsau, di Tonom, Desa Skinu, Kecamatan Toianas, Kabupaten TTS untuk bersembunyi.

“Pelaku mengaku bahwa awalnya pelaku hanya ingin memperkosa korban namun karena korban melawan sehingga pelaku langsung membunuh korban,” tandas Kasat Reskrim.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Melawan saat Hendak Diperkosa Pemuda Mabuk, Siswi SMA di Kabupaten TTS Malah Dibunuh