Kamis, 25 April 2024

Kasihan Nenek Suryati, Kepalanya Bocor Gegara Dianiaya Anak Kandung di Medan

Redaksi - Senin, 14 Februari 2022 13:51 WIB
Kasihan Nenek Suryati, Kepalanya Bocor Gegara Dianiaya Anak Kandung di Medan

digtara.com – Sungguh miris nasib yang dialami Nenek Suryati (64). Ia terpaksa melaporkan anak kandung berinisial GL (34) ke Polrestabes Medan gegara kerap dipukuli anaknya karena tidak memberinya uang.

Baca Juga:

Video kondisi Suryati berlumuran darah viral di media sosial.

Dari video yang dilihat digtara.com, Senin (14/2/2022), wajah nenek berjilbab cokelat itu berdarah-darah menuju ke SPKT Polrestabes Medan. Dia ditemani oleh dua orang pria.

Dalam narasinya, pengunggah menyebut bahwa wanita itu mengadu ke Polrestabes Medan karena dipukuli anak hingga berdarah dan kerap disiksa lantaran tak memberikan uang.

Suryati (64) mengatakan, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Senin (14/2/2022), anak kandungnya tersebut saat itu meminta uang kepada dirinya sebesar Rp 20 ribu dengan dalih uang pegangan pergi kerja.

“Minta duit 20 ribu dia (Gali) sama saya Rp 20 ribu, saya lagi tidak ada,” katanya.

Namun Suryati tidak memberi uang tersebut lantaran tidak memiliki uang. Seketika pelaku langsung mengamuk dan melemparkan handphone ke bagian kepala ibu kandungnya hingga bocor dan bercucuran darah.

“Gak dikasih, dilemparnya saya pakai handphone, terus muncrat kepala saya keluar darah. Lalu saya minta tolong sama bapak sebelah rumah saya ditolong sama bapak ini,” katanya.

Bahkan Suryati mengaku, kerap kali diperlakukan kasar oleh anak keduanya ini. Anak pertamanya juga tak perduli dengan peristiwa penganiayaan terhadap ibu kandungnya ini.

Suryati menambahkab, dua bulan lalu ia juga pernah dikejar-kejar pakai parang oleh anak keduanya ini.

“Udah sering, dia juga pukul saya , pernah di dikejar pakai parang sampai saya ditolong orang-orang,” tuturnya.

Gegara Tak Diberi Uang

Nenek Suryati mengaku anaknya kerap marah karena tak diiberi uang.

Ia tidak dapat memberikan uang lantaran tidak memiliki uang lebih.

Sebab, ia hanya bekerja sebagai petugas kebersihan di masjid dan pesantren serta menyambi sebagai pemulung untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Namun, pelaku tak merasa iba atas pekerjaan ibunya tersebut dan meminta lebih dari pemdapatannya.

“Sampingannya saya mulung untuk dapat uang. Sehari paling dapat Rp 10 ribu atau Rp 20 ribu. Sedangkan anak saya (pelaku) meminta lebih dari itu,” sebut Suryati.

“Saya sudah tidak tahan lagi makanya saya melapor. Tadi pagi saya didatangi ke masjid, pelaku minta uang sama saya, karena saya tidak ada uang. Kepala saya dilempar HP hingga koyak. Saya harap pelaku segera ditangkap,” sebut Suryati.

Ini Kata Polisi

Sementara Kasatreskrim Polrestabes Medan Kompol M Firdaus mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban. Dia mengatakan saat ini kasusnya sedang diproses oleh petugas.

“Benar. Korban sudah buat laporan polisi dan sudah dibawa ke RS untuk visum. Selanjutnya korban diperiksa,” sebut Firdaus saat dikonfirmasi. (mag-04)
/

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Jambret Pasutri hingga Meninggal, Dua Pria di Medan Diamankan, Satu Pincang Terjatuh dari Atap

Jambret Pasutri hingga Meninggal, Dua Pria di Medan Diamankan, Satu Pincang Terjatuh dari Atap

Gegara Utang, Pengusaha Burung di Medan Dibunuh Anak Buah

Gegara Utang, Pengusaha Burung di Medan Dibunuh Anak Buah

10 hingga 15 Sepmor Hilang Setiap Hari, Kapolrestabes Medan Imbau Warga Pasang Rantai dan Gembok

10 hingga 15 Sepmor Hilang Setiap Hari, Kapolrestabes Medan Imbau Warga Pasang Rantai dan Gembok

Pejabat Jajaran Polrestabes Medan Dimutasi, Berikut Rincian Nama dan Jabatannya

Pejabat Jajaran Polrestabes Medan Dimutasi, Berikut Rincian Nama dan Jabatannya

Malam Pisah Sambut Kapolrestabes Medan, Kombes Teddy Komitmen Ciptakan Medan Aman

Malam Pisah Sambut Kapolrestabes Medan, Kombes Teddy Komitmen Ciptakan Medan Aman

Polisi Temukan 5 Mayat di Lantai 15 Kampus UNPRI Medan, Wakil Dekan: Bukan Korban Pembunuhan

Polisi Temukan 5 Mayat di Lantai 15 Kampus UNPRI Medan, Wakil Dekan: Bukan Korban Pembunuhan

Komentar
Berita Terbaru