Jumat, 29 Maret 2024

Juwita Niza Wasni, Akhir Indah Sang Juara Dunia asal Sumatera Utara di PON Papua

- Minggu, 03 Oktober 2021 02:00 WIB
Juwita Niza Wasni, Akhir Indah Sang Juara Dunia asal Sumatera Utara di PON Papua

digtara.com – Lebih satu dekade ia habiskan untuk wushu. Olahraga yang melambungkan namanya hingga pentas internasional. Juwita Niza Wasni sudah mencapai semua yang dicita-citakan seorang atlet.

Baca Juga:

Matanya tampak berkaca-kaca ketika mengakhiri laga di GOR Futsal Dispora Merauke, Papua. Bukan karena ia gagal merebut medali emas bagi Sumatera Utara, tapi karena saat itu ia sudah menetapkan hati untuk mengakhiri karir sebagai atlet Wushu.

Niza, begitu ia biasa disapa, menjadi yang terbaik di nomor kombinasi Nanquan dan Nan Dao PON XX/2021 Papua Jumat kemarin. Ia berhak mendapat medali emas setelah meraih total poin tertinggi, 19.37. Emas yang dipersembahkan Juwita Niza Wasni adalah yang kedua bagi Sumut di PON Papua.

“Ini adalah penampilan terakhir saya setelah empatbelas tahun
sebagai atlet bang. Saya bersyukur sekali, mengakhiri karir dengan manis, menyumbangkan medali emas bagi Sumut di PON Papua,” jelas anak bungsu dari lima bersaudara buah hati pasangan Wasit Amin dan Zainab ini.

Juwita Niza Wasni yang saat belia sempat berlatih senam, beralih ke olahraga Wushu sejak kelas I SMP di usia 11 tahun.

16 Agustus lalu, Niza genap berusia 25 tahun. Wanita lajang kelahiran Kota Medan ini sudah memasuki masa-masa keemasannya sebagai atlet.

Sudah Capai Semuanya

Ya. Niza sudah mencapai prestasi di semua jenjang. Kalau di level nasional seperti PON maupun Kejurnas, jebolan Fakultas Ekonomi UMSU ini rajanya dalam sedekade terakhir. Nyaris tak ada pesaing, kecuali bila ia tak dalam kondisi fit.

Di arena regional ASEAN, Niza berturut-turut merebut tiga medali emas dan satu perak pada tiga kali SEA Games. Mulai dari SEA Myanmar 2013, Singapura 2015 dan Malaysia 2017.

Sayangnya pada 2019 ia cedera sehingga tidak tampil di ajang dua tahunan itu.

Di level Asia, Niza juga sukses merebut medali emas. Momen indah itu terjadi pada Asian Games Incheon 2014.

Setahun kemudian, ia menobatkan diri sebagai juara Dunia Wushu 2015. Tercatat hanya tiga atlet Indonesia yang sukses menjadi juara dunia. Selain Niza, ada legenda hidup yang juga ratu Wushu Asia Lindswell Kwok juga asal Sumatera Utara dan atlet DKI Jakarta yang sedang di puncak prestasi, Edgar Xavier Marvelo.

Lindswell juara dunia tiga kali 2013, 2015 dan 2017.

Emas PON Selalu Istimewa

Meski sampai juara dunia, namun momen medali emas PON adalah sesuatu yang istimewa bagi Niza. Sebab inilah kebanggan yang bisa ia berikan untuk kampung halaman.

“Saya berharap, raihan medali emas ini bisa membahagiakan semua pihak, baik keluarga, Pengprov WI Sumut, KONI Sumut dan juga Master Supandi Kusuma yang sangat baik dan berjasa pada saya,” ujar Niza.

Cedera Lutut dan Hikmah Pandemi

Keinginannya untuk pensiun juga dipicu oleh kondisi fisiknya yang tak lagi mumpuni. Ia bahkan sempat ragu bisa merebut medali emas di PON Papua karena pasca operasi di Australia pada 2019 silam, lututnya tidak pulih 100 persen.

“Sesungguhnya saya masih merasakan sakit pasca operasi lutut di Australia 2019 lalu. Bahkan dua bulan sebelum ini saya masih belum kuat untuk melakukan lompatan,” ujar Niza.

Bahkan ia merasakan hikmah dari pandemi yang terjadi.

“Kalau PON tidak ditunda ke 2021, mungkin saya tidak bisa turun bertanding,” tambahnya.

Fokus ASN

Namun tekadnya yang membuat emas akhirnya bisa diraih. Ia menepikan rasa sakit dan tampil habis-habisan dan memberi yang terbaik bagi masyarakat Sumatera Utara.

“Alhamdulillah, doa kita semua dikabulkan Allah,” ucapnya penuh syukur.

Meski pensiun sebagai atlet, Niza tidak akan meninggalkan wushu. Ia berharap ke depannya bisa berkarir sebagai pelatih sembari menjalankan profesinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Saya mohon maaf kepada semua pihak kalau ada salah-salah, dan saya juga berterima kasih atas semua atensi dan dukungan yang diberikan selama ini,” kata Niza mengakhiri perbincangan.

Selamat ya Niza..

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru