Kamis, 28 Maret 2024

H Marataman Siregar: Ibarat Main Biliar, Saya Tembak Bola 5 Bisa kena Bola 15

- Senin, 03 Mei 2021 09:32 WIB
H Marataman Siregar: Ibarat Main Biliar, Saya Tembak Bola 5 Bisa kena Bola 15

digtara.com – Kasus suap anggota DPRD Padangsidimpuan terus bergulir. Bukan lagi menjadi isu, tapi fakta-fakta yang diungkap oleh kalangan internal sendiri.

Baca Juga:

Sosok utama dibalik kasus suap tersebut adalah politisi senior H Marataman Siregar. Lewat program Fokus Digtara di Chanel YouTube digtaratv, anggota DPRD Partai Hanura itu blak-blakan soal suap tersebut.

Ia menyebut langkah untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi sebagai pintu masuk untuk mengungkap aktor d ibalik suap tersebut.

“Tentu, inilah pintu masuk saya karena itu ada saksi ada bukti. Kalau soal perkembangannya, sekarang ini seperti main biliar ini dek, saya tembak bola lima bisa kena bola lima belas,” ungkap H Marataman Siregar dalam wawancara via zoom, Sabtu (1/5/2021) malam.

Link YouTube digtaratv

https://youtu.be/1mOZ0rASCvw

Sebagai anggota DPRD Padangsidimpuan selama 4 periode, H Marataman merasa ada yang tidak beres dengan internal DPRD. Banyak kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di DPRD selama dipimpin Ketua DPRD yang sekarang.

Puncaknya ketika LKPJ wali kota Padangsidimpuan disebut H Marataman sebagai LKPJ abal-abal.

Pernyataan itu bermula dari kerja Pansus LKPJ di sebuah hotel di Sibolga. Rapat Pansus awalnya berjalan normal dan dihadiri Sekda, Kabag Tapem dan Ketua Baperlitbang (Bapeda), perwakilan dari Dinas Kesehatan dan Dinas pendidikan serta Asisten I Pemerintah.

Dibuka pukul 6 sore oleh Ketua Pansus Ahmad Maulana sidang berlanjut di bawah arahan H Marataman sekali wakil ketua Pansus. Lalu ada proses tanya jawab seputar LKPJ. Namun SKPD yang hadir tidak mampu menjawab pertanyaan sehingga sidang diskor.

Faktanya, setelah diskor, sidang tidak pernah lagi berlanjut. Lalu keesokan harinya muncul rekomendasi yang diminta untuk ditandatangani.

“Saya harus menandatangani yang saya tidak tahu apa isinya dan belum dibahas lebih lanjut. Makanya saya tidak mau. Dan ada tiga anggota lain yang tidak mau,” katanya.

Lalu dari 9 anggota Pansus, 5 orang menandatanganinya, sehingga bergulirlah LKPJ ke sidang paripurna. Sidang tersebut berlangsung pada 26 Maret 2021 yang dipimpin Ketua DPRD Siwan Siswanto dan dihadiri Wali Kota Irsan Efendi Nasution.

Tak berselang lama, muncullah statemen H Marataman Siregar di sebuah media yang menyebut LKPJ wali kota Padangsidimpuan sebagai LKPJ abal-abal.

“Setelah pernyataan itu, saudara Ahmad Maulana datang melobi-lobi saya. Menawarkan uang. Katanya, menurut pimpinan (DPRD,red), abang saja yang mendapat. Yang tiga orang jangan,” jelasnya.

Tiga Kali Ditawari

Ia mengaku tiga kali ditawari tapi tidak mau. Sampai akhirnya Ahmad Maulana mendatangi rumahnya dan mereka bertemu di sebuah cafe dekat rumahnya. Di sana Ahmad Maulana Harahap menyerahkan uang Rp4,5 juta.

H Marataman tak spontan menerimanya. Ia menelpon Ali Hotmatua Hasibuan dan Noni Paisa. Ali datang pada malam itu dan sempat menanyakan soal untuk apa uang tersebut diberikan. Namun ia mengambilnya senilai Rp1 juta. Noni Paisa tidak bisa datang malam itu.

“Noni Paisa bilang besoklah tulang. Hari itu tanggal 11 (April), besoknya 12,” terangnya.

Lalu muncullah pernyataan Marataman di grup whatapps DPRD Padangsidimpuan yang kemudian menjadi heboh karena ada yang menyebarluaskan. Di tengah kehebohan itu, H Marataman dan tiga anggota DPRD lainnya mengembalikan uang tersebut.

“Saya anggap ini uang suap. Jadi saya kembalikan. Tujuan saya nanti kan terungkap lebar. Jadi kami menyerahkan kepada penyidik yang nantinya untuk menelusuri sumber uang tersebut,” tuturnya.

Jika dilihat dari jumlahnya, uang senilai Rp1 juta hingga Rp 1,5 juta cukup kecil dibandingkan gaji anggota DPRD yang rata-rata di atas Rp30 juta.

Namun Marataman tidak melihat hal itu, karena bisa saja jika diakumulasikan ke atas jumlahnya cukup besar. “Kita tidak tahu bagaimana hulunya,” ujar Marataman.

“Dari mana hulunya, itu kan nantinya pengembangan,” tambahnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru