Dititipi Dompet Berisi Narkoba, Siswi SMK Dibui, Keluarga: Dia Nggak Tau Apa-apa
digtara.com – Seorang remaja diringkus petugas Polsek Medan Area atas kepemilikan narkotika jenis sabu sebanyak 20 paket di Kecamatan Medan Denai, Kota Medan pada Sabtu (13/3/2021). Menurut keluarga, penangkapan itu terjadi sesaat setelah ia dititipi sebuah dompet oleh temannya yang ternyata berisi narkoba.
Baca Juga:
Informasinya, NS (16) diringkus setelah polisi mendapati narkotika jenis sabu dari dalam sebuah dompet yang dipegangnya. Namun pihak keluarga menyebut, NS tidak tahu apa-apa dan menjadi korban dari sindikat Narkoba.
“Dia ditangkap karena memegang dompet yang dititipkan oleh ibu-ibu bernama Nova,” ujar Meylida, keluarga yang selama ini mengasuh NS, kepada wartawan, Minggu (11/4/2021).
Diceritakan Meylida yang merupakan bibi dari NS, kejadian bermula saat kemenakannya itu sedang bermain dengan rekannya di dalam gang rumahnya.
Dititipi Dompet
Pada saat bermain, temannya memegang sebuah dompet milik ibunya dan menitipkan kepada NS.
“Sore itu NS sedang main-main bersama temannya. Kemudian, dia di titipkan oleh temannya memegang sebuah dompet. Padahal dia enggak tahu apa isi dompet itu,” ucapnya.
Pada saat temannya menitipkan dompet kepada NS, disamping mereka terdapat seorang yang diduga menjadi ‘kibus’, langsung menelfon pihak kepolisian.
Langsung Diborgol
Tak lama kemudian, petugas kepolisian datang dan langsung mendudukkannya ke atas sepeda motor dengan tangan sudah terborgol.
NS yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diduga telah mengedarkan narkotika jenis sabu. Ia kemudian di tangkap oleh polisi dengan keadaan wajah pucat pasi.
“Saya melihat ketika itu dia (NS) ditangkap. Wajahnya pucat. Polisi langsung membawanya bersama barang buktinya. Saya sempat minta tolong sama pak polisi. Dia itu anak SMA biasa aja. Tapi tetap aja di bawa ke kantor polisi,” katanya.
Bantu Jualan Nasi
Dikatakannya, NS adalah gadis rajin yang membantunya berjualan nasi. Gadis kecil tersebut tinggal bersama pamannya. Sementara ibu pergi meninggalkannya merantau ke negeri Malaysia. Sedangkan sang ayah, tidak tahu pergi kemana sejak NS masih bersekolah kelas 2 SD.
Usai penangkapan tersebut, Meylida mengungkapkan hasil pemeriksaan tes urin terhadap NS dinyatakan negatif. Ia kini sedang menjalani masa tahanan di rutan Polrestabes Medan.
Dilimpahkan ke Jaksa
Terpisah, Kapolsek Medan Area, Kompol Faidir Chaniago mengatakan kasus NS sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Pengadilan Negeri.
“Kasusnya sudah di limpahkan ke Jaksa ya. Silahkan kordinasi dengan Kejaksaan ya,” ujarnya saat dikonfirmasi digtara.com melalui sambungan Telefon.