Cerita Driver Ambulance RSUD Padangsidimpuan Kesal Dalam Perjalanan Ngantar Pasien Covid-19
Cerita Driver Ambulance RSUD Padangsidimpuan Kesal Dalam Perjalanan Ngantar Pasien Covid-19
Baca Juga:
digtara.com – Rasoki (22) driver ambulance Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan diisolasi tim Gugus Tugas Covid-19 pasca mengantar pasein virus korona ke RSUP Adam Malik Medan. Minggu (12/4/2020) Sumatera Utara.
Selama diisolasi, Rasoki hanya bisa beraktifitas di dalam ruangan tanpa bisa berinteraksi dengan keluarga dan warga lainnya. “Saya sudah hari ke delapan di isolasi. Ya, saya kan habis mengantar pasien 01 positif covid-19,” katanya pada digtara.com
Rasoki merupakan pria berstatus lajang dan masih ditanggung oleh orang tua.
Ia mengaku, tidak menyesal karena diisolasi pasca mengantar pasien 01 PDP Covid-19 yang akhirnya meninggal dunia dan pasien tersebut dimakamkan di TPU Muslim Simalingkar B.
“Saya hanya menjalankan tugas, itu merupakan tanggung jawab kan harus saya lakukan sebagai driver ambulance,” ucapnya.
Rasoki menceritakan, saat mengantar pasien tersebut, dirinya bersama seorang perawat sudah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sesuai SOP yang ada. Selama dalam perjalanan mengantar pasien, tidak ada masalah yang terjadi.
Driver kesal pada pengendara lain
Namun, dirinya kesal karena kurangnya pemahaman pengendara lalu lintas khususnya mobil tangki dan truk yang tidak memberikan jalan pada mobil ambulance. Padahal, ia sudah menyalakan sirine dan meminta diberikan jalan dengan lampu tembak.
“Ada juga memang mobil pribadi yang bandel tidak memberikan jalan meski sudah diminta. Saya kesal sendiri, tapi mau gimana lagi,” cerita Rasoki.
Karena kesal, Rasoki hanya bisa mengelus dada dan mendoakan para pengendara lainnya selamat sampai tujuan.
https://www.youtube.com/watch?v=R29lqZItOBM
Selama dalam perjalanan, hal yang diingat Rasoki, yakni pasien 01 positif Covid-19 yakni Erni Aqilah Abyan. “Pasien minta pelan-pelan saja, karena mungkin jalannya berliku. Apalagi menempuh perjalanan selama 10 jam untuk tiba di Kota Medan,” ingatnya.
Rasoki pun berpesan pada pengendara di jalan raya, agar memberikan prioritas jalan pada mobil ambulance, karena tidak ada keinginan mengebut dari para supir ambulance, melainkan untuk memberikan pertolongan agar nyawa pasien dapat terselamatkan.
Dan pada pemerintah, agar memperhatikan dan memberikan perlindungan pada relawan, dokter dan perawat yang berada di lini terdepan penanganan Covid-19.
Sebelumnya, seorang ibu hamil pasien Erni Aqilah positif PDP Covid-19 yang dirawat selama dua hari di RSUD Padangsidimpuan, dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan, sesuai permintaan dari pasien dan keluarga.
Pasien yang sempat viral di media sosial ini, protes karena menilai pelayanan yang diberikan di RSUD Padangsidimpuan kurang maksimal sebelum akhirnya meninggal dunia di rumah sakit rujukan.
Sementara itu, Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution membantah tudingan pasien tersebut dengan mengklaim bahwa ada 4 rumah sakit yang menolak saat akan merujuk pasien dengan alasan penuh.
https://www.youtube.com/watch?v=y8GctNSzm3U
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe. Cerita Driver Ambulance RSUD Padangsidimpuan Kesal Dalam Perjalanan Ngantar Pasien Covid-19