Bejat! Oknum Guru Olahraga di Langkat Cabuli Siswi SD di Ruang Kelas
digtara.com – Dunia pendidikan di Kabupaten Langkat kembali tercoreng akibat ulah seorang oknum guru olahraga sekolah dasar (SD) yang ada di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat.
Baca Juga:
Mirisnya, aksi bejat yang mencemarkan dunia pendidikan di Kabupaten Langkat tersebut terjadi di salah satu ruangan kelas SD Negeri tersebut.
Perbuatan biadab dilakukan oknum guru laki-laki berinisial As (56) terhadap korban, Bunga (7) (nama samaran) yang masih duduk di kelas 2. Perlakuan cabul terakhir dilaporkan terjadi pada Sabtu (10/9/22) sekira pukul 10.00 WIB lalu.
Kasus ini sudah dilaporkan oleh orang tua korban ke Polres Langkat sesuai Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPLP) Nomor : STPLP/B/919/IX/2022/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMUT tertanggal 17 September 2022 atas laporan Ibu kandung korban bernama F Br Sembiring (36).
Kanit PPA Polres Langkat, Aipda Ninit saat dikonfirmasi, Sabtu (24/9/22) membenarkan adanya laporan tersebut.
Menurutnya, Senin (26/9/22) pekan depan, pihaknya akan segera mendatangi lokasi kejadian, sesuai laporan yang telah diterima.
“Senin depan kami akan melakukan cek lokasi. Kemarin kendalanya hanya di saksi, karena belum duduk, makanya kita belum ke lokasi,” ujarnya.
Sementara itu, kelurga korban pencabulan saat dihubungi mengatakan bahwa mereka siap menghadirkan saksi agar kasus tersebut dapat segera dituntaskan.
“Kita percaya dengan kinerja jajaran Polres Langkat. Apalagi ini kasus pencabulan anak yang dilakukan oknum gurunya sendiri. Kita minta agar pelakunya segera ditangkap dan diberikan hukuman yang setimpal,” ujar keluarga korban.
Berawal dari Korban yang Tidak Mau Sekolah
Sementara itu, kedua orang tua korban, F. Br Sembiring dan EE Surbakti (37), mengaku sangat terpukul mendengar cerita anaknya yang menjadi korban pencabulan oleh oknum guru olahraganya.
“Kami sempat kesal karena anak kami sering menangis dan mengeluh sering bilang gak mau sekolah di sekolah itu lagi. Saya sempat marah mengira anak saya itu dimarahin guru atau berantam sama kawannya di sekolah. Tapi anak kita itu minta pindah sekolah terus,” ujar ayah Bunga.
Kemudian, sang ibu secara bijaksana menanyakan kepada buah hatinya, apa sebenarnya yang terjadi sehingga Bunga tidak mau lagi bersekolah di sekolah itu.
Setelah dibujuk, akhirnya Bunga menceritakan kepada ibunya tentang peristiwa pencabulan yang dialaminya sejak kelas I SD.
Mendengar pengakuan Bunga, ibu korban merasa berang dan menceritakan peristiwa itu kepada suaminya.
“Saya langsung terpukul dan menyesal telah memarahin anak saya ini karena tidak mau sekolah lagi dan selalu minta pindah sekolah. Ternyata anak saya jadi takut masuk sekolah karena takut bertemu guru olahraga itu. Sebab selalu mendapat perlakuan yang menyimpang dari gurunya,” jelas ayah Bunga.
Dari kejadian tersebut, akhirnya terungkap jika sudah banyak anak didik di sekolah tersebut yang menjadi korban perilaku oknum guru olahraga yang diduga mengidap Pedofolia tersebut.
Bukan itu saja, ternyata terungkap juga jika mantan murid SD Negeri di Kecamatan Kuala juga pernah menjadi korban perlakuan bejat sang guru.
“Saya sudah bertemu dengan mantan anak SD di sekolah itu yang kini sudah SMP dan SMA yang dulu pernah juga dicabuli AS, guru olahraga itu. Mereka siap dihadirkan jadi saksi kebejatan oknum guru tersebut,” tutupnya.