Kearifan Lokal Berbasis Pancasila sebagai Benteng Pengaruh Budaya Negatif

Selasa, 14 Maret 2023 07:22
ist
Kearifan Lokal Berbasis Pancasila sebagai Benteng Pengaruh Budaya Negatif

digtara.com – Ketua Umum Komite Permainan dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Zaini Alif menyebut Kearifan local yang berbasis nilai- niai Pancasila dapat membentengi dari budaya negative yang saat ini telah mengancam anak-anak generasi Bangsa.

“Permainan-permainan tradisional adalah banteng dari budaya negatif yang berbagai sumber salah sataunya ketergantungan pada gadget”, ujarnya saat menjadi narasumber FGD Toba Kaldera Festival Pancamain Indonesia di Kabupaten Toba Sumatera Utara, Jum’at, (10/3).

Menurut doktor yang menemukan 2.600 jenis permainan tradisional di Indonesia itu berkembangnya teknologi menjadi suatu tantangan bagi orang tua, guru dan stakeholders dalam mengantisipasi hal-hal yang mempengarhui anak.

Baca: Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi di Pasar Tradisional Kota Binjai Mulai Naik

“Padahal banyak sekali jenis permainan tradisional yang mengandung nilai-nilai luhur di Indonesia dan itu warisan nenek moyang kita” ujarnya.

Ia bahkan menyebutkan permainan tradisional terbukti meningkatkan IQ, SQ dan EQ anak-anak.

“Para peneliti atau para ahli juga telah menyebutkan permainan tradisional meningkatkan kecerdasan anak”, tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama Koordinator pelaksana juga Analis Kebijakan Ahli Madya BPIP Yelvi Azwita mengapresiasi kepada pemerintah Kabupaten Toba, KPOTI Kabupaten Toba, KPOT Provinsi dan Pusat yang telah menyelenggarakan Festival dan dan FGD.

Ia berharap dengan Event ini terus dapat diselenggarakan di Daerah lain sebagai upaya membentuk karakter Pancasila kepada anak-anak.

“Ini upaya kita di BPIP sebagai membentuk karakter generasi muda yang berkarakter Pancasila”, paparnya.

Menurutnya generasi muda adalah penerus bangsa yang akan memimpin Indoensia, penanaman nilai Pancasila pada geneasi muda akan semakin membuat mereka pintar dan memiliki sikap toleransi dan akan menjadi jati diri generasi muda.

“Besar harapan kami Pancamain ini dapat dimanfaatkan  di sekolah-sekolah dan dapat diperkenalkan kepada tenaga pendidik dan anak didik di seluruh Kabupaten Toba sebagai penguatan pembelajaran pancasila”, jelasnya.

Laman: 1 2

Berita Terkait