Jumat, 26 April 2024

Wall Street Kembali Anjlok Disengat Virus Corona

- Kamis, 12 Maret 2020 01:28 WIB
Wall Street Kembali Anjlok Disengat Virus Corona

digtara.com | NEW YORK – Hari ini, di akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) Wall Street kembali anjlok. Bahkan, Dow Jones mengkonfirmasi pasar bearish untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan setelah WHO menyebut wabah virus corona sebagai pandemi.

Baca Juga:

Dow Jones Industrial Average melorot 1.464,94 poin atau 5,86% ke 23.553,22, S&P 500 turun 140,85 poin atau 4,89% ke 2.741,38 dan Nasdaq Composite turun 392,20 poin atau 4,70% ke 7.952,05.

Rata-rata saham pada ketiga indeks utama AS itu mengakhiri sesi dengan lebih rendah, dimana S&: 500 dan Nasdaq Composite turun 19% di bawah rekor tertinggi penutupan pada 19 Februari.

Pasar bearish dikonfirmasi ketika indeks ditutup 20% atau lebih di bawah penutupan tinggi terbaru.

Pelaku pasar semakin terguncang setelah laporan Reuters yang menyatakan bahwa Gedung Putih telah memerintahkan pertemuan tingkat atas untuk klasifikasi virus corona.

“Hanya ada sejumlah besar berita buruk hari ini, semakin banyak orang dengan penyakit (Covid-19), ada sudut pandang yang berbeda tentang bagaimana stimulus harus bekerja dan pasar harus bertindak,” kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel, Virginia seperti dikutip Reuters.

“Anda menyebutkan pandemi dan semuanya menjadi kacau.”

Kurangnya rincian dari administrasi Trump tentang rencana stimulus fiskal dan perselisihan partisan di Washington menambahkan ketidakpastian lebih lanjut.

“Bantuan fiskal mungkin datang terlambat karena perbedaan antara presiden dan Kongres tentang bentuk apa yang harus diambil,” imbuh Tuz.

Saham Boeing Co menjadi hambatan terbesar bagi saham-saham bluechip Dow Jones, dengan penurunan 18,2% setelah mengumumkan rencana penarikan pinjaman sebesar US$ 13,8 miliar pada Jumat.

Saham Nike Inc turun 4,9% karena kekhawatiran penurunan penjualan akibat virus corona.

Saham-saham di seluruh dunia kehilangan kekuatan meski ada upaya stimulus global untuk meringankan pukulan virus corona terhadap ekonomi.

Kekhawtiran terhadap virus corona yang menyebar cepat telah merusak pasar dan rantai pasok di saat negara-negara di seluruh dunia sedang berjuang menahan virus dan dampak ekonominya.

Sebagai bagian dari upaya itu, Federal Reserve AS diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk kedua kalinya pada bulan ini pada saat pertemuan kebijakan pekan depan.

Volume transaksi perdagangan di bursa AS mencapai 15,10 miliar saham dengan rata-rata 11,92 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru