Kamis, 28 Maret 2024

Transaksi ATM dan Debet di Sumut Naik 7 Persen, BI : Daya Beli Masyarakat Cukup

Redaksi - Kamis, 21 Februari 2019 13:25 WIB
Transaksi ATM dan Debet di Sumut Naik 7 Persen, BI : Daya Beli Masyarakat Cukup

digtara.com | MEDAN – Transaksi dengan menggunakan kartu ATM maupun debet di wilayah Sumatera Utara, mengalami kenaikan cukup signifikan. Dalam kurun waktu lima bulan terakhir, transaksi menggunakan kartu ATM dan debet naik rata-rata 7 persen.

Baca Juga:

Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, Andiwiana Septonarwanto mengatakan, kondisi itu menunjukkan bahwa ketersediaan dana di masyarakat saat ini cukup baik. Itu menggambarkan pula bahwa kondisi daya beli masyarakat.

“Mengenai nominalnya memang masih naik turun dan jika dilihat di akhir tahun, karena ada perayaan hari besar keagamaan naiknya bisa sampai 10 persen. Tapi di bulan-bulan lain kenaikannya 1 sampai 6 persen setiap bulan dari September,”ujar Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, Andiwiana Septonarwanto, Kamis (21/2/2019).

Sementara itu untuk kartu kredit, jumlah transaksi maupun nominal transaksinya tidak begitu tinggi. Pertumbuhan jumlah kartu kredit juga hamper tidak ada.

“Transaksinya paling tinggi di akhir tahun dengan pertumbuhan sampai 6,7 persen. Tetapi di bulan-bulan lainnya hampir tidak ada bahkan ada pengurangan transaksi,”jelasnya.

“Kita belum melihat sebagai sesuatu yang menggambarkan semakin kecilnya konsumsi masyarakat karena kita lihat di ATM tumbuh masih lebih besar,”tambahnya.

Ia mengungkapkan, jika melihat posisi di tahun 2019 tepatnya hingga Januari, di Sumut jumlah kartu ATM sebanyak 806.633 kartu dan Debet 5.628.760 kartu. Sedangkan untuk transaksi ATM sebesar Rp 23,1 triliun, Debet Rp 26,7 triliun, dan kartu kredit Rp 1 triliun.

“Jumlah kartu kredit sampai januari 2019 sebanyak 786.151 kartu dan itu berdasarkan jumlah kartu kredit yang dikeluarkan di Sumut dan kita belum melihat bahwa satu orang memiliki berapa kartu kredit, datanya belum sampai situ,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, nilai transaksi menggunakan ATM dan Debet lebih tinggi merupakan hal yang cukup menggembirakan karena cukup banyak masyarakat yang beralih dari penggunaan uang tunai ke kartu nontunai melaluo penggunaan kartu.

“Kalau kartu kredit biasanya untuk belanja yang besar atau pembelian barang yang bukan primer sehingga kalau kartu ATM dan debit lebih menggambarkan belanja sehari-hari atau beli BBM, bayar tol, bayar supermarket dan lainnya,” sebutnya.

Andiwiana menyebutkan, mereka bisa mencatatkan data frekuensi dan nominal transaksi kartu ATM, Debet dan Kartu Kredit, setelah menerapkan kebijakan baru dalam pencatatan transaksi keuangan berbasis kartu di wilayah Sumut.

Kebijakan yang sudah diterapkan sejak September 2018 lalu itu menjadi satu pekerjaan tambahan bagi Bank Indonesia wilayah Sumut, namun lewat kebijakan itu mereka bisa mengetahui tingkat konsumsi dan kecenderungan perilaku masyarakat ketika bertransaksi menggunakan kartu.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru