Jumat, 19 April 2024

Tahun Ini, Pemerintah Optimis Harga Beras Bakal Terkendali

Redaksi - Selasa, 08 Januari 2019 08:47 WIB
Tahun Ini, Pemerintah Optimis Harga Beras Bakal Terkendali

digtara.com | JAKARTA – Pemerintah optimistis bahwa harga komoditas beras pada tahun ini bakal terkendali. Faktor pendukung terkendalinya harga karena jumlah ketersediaan stok beras yang diyakini masih memadai serta adanya penambahan dari panen, serta pasokan distribusi yang dinilai lebih lancar.

Baca Juga:

“Bila suplai ada, distribusi oke, penimbunan tidak berjalan, maka (stabilitas harga) akan teratasi,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita di Jakarta.

Menurut Enggartiasto, tingkat harga sangat tergantung dengan pasokan dan permintaan, sedangkan pada saat ini selain stok di Bulog masih cukup, sebentar lagi masa panen juga akan tiba.

Sedangkan di sisi pasokan, ujar dia, dengan pembangunan sejumlah infrastruktur seperti beragam ruas tol serta program Tol Laut juga diyakini akan dapat menekan biaya logistik pengiriman komoditas ke depannya.

Mendag juga mengingatkan bahwa dari sisi penegakan hukum juga telah berjalan dengan baik sehingga diharapkan pada masa mendatang tidak ada lagi yang berani untuk menimbun bahan pangan pokok.

Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyatakan, pemerintah perlu mengevaluasi kebijakan penerapan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras karena berpotensi menghambat serapan beras oleh Bulog.

“Bulog sebaiknya diberikan keleluasaan untuk menyerap beras dan tidak terpaku pada HPP,” kata Peneliti CIPS Assyifa Szami Ilman seperti dikutip dari antara.

Menurut dia, banyak faktor yang memengaruhi serapan beras Bulog selain penerapan HPP, antara lain musim kemarau yang lalu tentunya juga memengaruhi jumlah beras yang diproduksi petani. Ia berpendapat karena jumlahnya lebih sedikit, ada kecenderungan petani untuk menjual gabah dengan harga yang lebih tinggi.

“Pada akhirnya, tidak menutup kemungkinan petani memutuskan untuk menjual ke tengkulak dan pada akhirnya akan mengganggu stabilitas harga beras di pasaran,” paparnya.

Untuk itu, Ilman menyarankan sebaiknya pemerintah tidak usah fokus untuk mematok harga jual beli, dan sebaiknya pemerintah justru perlu meninjau ulang, jika perlu mencabut skema HPP yang diatur dalam aturan tersebut dan fokus menjaga stabilitas harga beras melalui operasi pasar menggunakan cadangan beras yang tersedia di gudang Bulog.

Pemerintah memutuskan untuk tidak mengimpor beras pada awal 2019 dikarenakan stok di gudang Bulog dianggap masih mencukupi dan kekurangan beras di pasaran bisa ditutupi melalui operasi pasar.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus kepada harga kebutuhan pokok beras dan mengupayakan harganya terus stabil.

“Yang pertama yang saya lihat beras karena ini pengaruhnya terhadap inflasi. Harga beras sangat berpengaruh sehingga beras yang terlebih dahulu yang saya lihat,” kata Presiden di Kampus STKIP PGRI Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (4/1).

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Ngeluh Sakit Kepala, Warga Binjai Tewas Jatuh dari Kamar Mandi ke Jurang Penatapan Berastagi

Ngeluh Sakit Kepala, Warga Binjai Tewas Jatuh dari Kamar Mandi ke Jurang Penatapan Berastagi

Bulog Sumut Lakukan Antisipasi Pemalsuan Dokumen Beras

Bulog Sumut Lakukan Antisipasi Pemalsuan Dokumen Beras

Harga Beras Mahal, Bulog Malah Salahkan Orang Jerman

Harga Beras Mahal, Bulog Malah Salahkan Orang Jerman

Istri Gibran Selvi Ananda Pakai Kaus Hermes Rp11 Juta Saat Potong Rambut, Langsung Dinyinyiran Netizen Soal Beras

Istri Gibran Selvi Ananda Pakai Kaus Hermes Rp11 Juta Saat Potong Rambut, Langsung Dinyinyiran Netizen Soal Beras

Hitungan Dua Jam, 20 Ton Beras Murah Ludes Diserang Ratusan Warga di Tebingtinggi

Hitungan Dua Jam, 20 Ton Beras Murah Ludes Diserang Ratusan Warga di Tebingtinggi

Sentuh Rekor Tertinggi, Harga Beras dan Cabai Naik Gila-gilaan Hari Ini

Sentuh Rekor Tertinggi, Harga Beras dan Cabai Naik Gila-gilaan Hari Ini

Komentar
Berita Terbaru