Rupiah Diproyeksikan Rentan dengan Pelemahan
digtara.com | JAKARTA – Awal pekan ini rupiah diproyeksikan rentan dengan pelemahan. Artinya rupiah kemungkinan akan melanjutkan tren negatif yang sudah terjadi selama sepuluh hari berturut-turut.
Baca Juga:
Di mana pada penutupan perdagangan pekan kemarin, rupiah kembali melemah 2,09% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah dalam sepekan terakhir sudah melemah 4,06% di pasar spot ke Rp 14.318 per dolar AS. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga tercatat melemah 3,32% sepanjang pekan ini ke Rp 14.234 per dolar AS.
Jika dihitung selama 10 hari perdagangan, rupiah spot telah melemah 4,81% sejak terakhir kali ditutup menguat di level Rp 13.660 pada 17 Februari silam.
Menurut Ekonom Bank mandiri Reny Eka Putri memproyeksikan, rupiah besar kemungkinan masih akan terkoreksi pada perdagangan Senin (2/3). Sentimen eksternal masih akan menjadi faktor utama pemberat bagi rupiah.
“Virus corona yang semakin menyebar dan tak kunjung ada solusinya masih akan cenderung melemahkan rupiah. Belum lagi capital outflow yang terjadi beberapa hari ke belakang, jika masih berlanjut juga akan memberatkan rupiah pada hari ini,†terang Reni
Hal senada, Analis Kapital Global Investama Alwi Assegaf menilai virus corona masih menekan pergerakan rupiah pada hari ini. Bahkan kekhawatiran tersebut telah berujung terjadinya outflow.
“Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, per 27 Februari total net outflow dana asing sebesar Rp 30,8 triliun. Terjadinya outflow turut menekan rupiah dan investor saat ini terlihat lebih nyaman memarkir dananya di safe haven yen,†kata Alwi.
Dia menambahkan, sentimen lain yang mungkin memengaruhi rupiah adalah data dari dalam negeri, seperti PMI manufacturing yang kontraksi 49,3 di Januari. Selain itu ada data inflasi Indonesia bulan Februari.
Keduanya sama-sama memproyeksikan rupiah akan melemah. Alwi menghitung rupiah akan berada di kisaran Rp 14.140 per dolar AS-Rp 14.350 per dolar AS. Sedangkan Reny memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.250 per dolar AS-Rp 14.400 per dolar AS.