Jumat, 19 April 2024

Rupiah dan IHSG Terkapar Sore Ini

Redaksi - Selasa, 11 Desember 2018 10:16 WIB

Medan – Tekanan pasar saham pada perdagangan hari ini masih berlanjut terlebih di Asia. Indeks KL Stock Exchange turun 0,39%, Kospi melemah 0,113%, Nikkei melemah 0,33% dam STI turun 0,5%. Sedangkan di BEI, pergerakan IHSG juga mengalami hal yang sama. Demikian dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut, Gumawan Benyamin kepada wartawan hari ini.

Baca Juga:

“IHSG ditutup turun 34 poin atau turun 0,56% di level 6.076. Level tertinggi IHSG berada di level 6.106 dan terendah di level 6.069,” katanya.

Dia menjelaskan dari dalam negeri, pemerintah saat ini masih berupaya menjalin kerjasama dengan sejumlah negara untuk terus menopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Saat ini, kerjasama Indonesia–China dan negara lainnya terus diupayakan memberikan peluang dan keuntungan yang besar bagi kedua pihak.

Disisi lain, pergerakan mata uang Rupiah terhadap dolar AS turun tajam, Hal ini menyebabkan Rupiah tertekan cukup kuat terhadap dolar AS. Upaya pemerintah dalam menstabilkan Rupiah memang cukup responsive, namun hal ini belum memberikan perubahan yang maksimal terhadap nilai tukar Rupiah itu sendiri.

“Tampaknya saat ini pemerintah berharap instrument keuangan berjalan maksimal untuk dapat menyelamatkan Rupiah dari keterpurukan. Hari ini, pelemahan Rupiah tercatat melemah 0,6% atau dikisaran level RP.14.650/USD,” ungkapnya.

Disisi lain guna menanggulangi defisit APBN 2018, pemerintah masih berpeluang menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN). Target pemerintah dalam memenuhi defisit APBN 2018 ini masih cukup besar. pergelaran SBN maupun SUN di Indonesia masih sangat diminati baik investor lokal maupun luar negeri. Hal ini menandakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih tergolong aman sehingga diminati oleh kalangan investor.

“Penerbitan SUN secara berkala ini memang merupakan salah satu solusi untuk menutupi defisit APBN dan pembiayaan negara. Hanya saja frekuensi maupun rentang waktu yang digunakan pemerintah harus disesuaikan dengan kebutuhan agar dapat berjalan efektif dan maksimal,” paparnya.

Selain itu, Sinyal kenaikan suku bunga The Fed akhir tahun ini memberikan penguatan nilai tukar dolar terhadap mata utama lainnya. Mata uang dolar Taiwan, Won dan Rupiah terlihat masih melemah meskipun beberapa mata uang lainnya dapat menguat terhadap dolar AS.

“Nantinya apabila The Fed menaikkan suku bunganya kembali, Rupiah akan menguji ketahanan Rupiah apakah Rupiah akan semakin terpuruk atau bertahan atau justru berhasil rebound terhadap kekuatan dolar AS dengan bantuan transaksi DNDF dan sejumlah kebijakan lainnya yang mendukung penguatan rupiah,” tegasnya.

Dia menambahkan siasat dalam menyikapi kenaikan suku bunga The Fed nantinya menjadi tantangan tersendiri bagi Bank Indonesia dalam menstabilkan nilai tukar Rupiah ditengah tuntutan masyarakat dalam peningkatan nilai tukar mata uang Rupiah yang kian terpuruk.[win]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru