Pergerakan Rupiah akan Cenderung Sideways
digtara.com – Pada perdagangan Rabu (22/4), rupiah menguat 0,12% ke Rp 15.450 per dolar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI).
Baca Juga:
Kurs rupiah juga menguat 0,48% ke Rp 15.567 per dollar AS. Intervensi Bank Indonesia berhasil menjaga nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menilai penguatan rupiah kali ini tidak signifikan dan pelaku pasar kini masih cenderung wait and see.
“Risk appetite kadang muncul kadang hilang, market masih wait and see dan semua dan pergerakan sentimen global belum terlalu solid,” kata Lukman, Rabu (22/4).
Senada, Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini mengatakan rupiah menguat karena minat investor pada obligasi.
Sudah mulai naik terbantu dari penerbitan global bond. Mikail juga melihat kemampuan BI untuk menjaga rupiah semakin kuat.
“Penguatan rupiah karena peran intervensi BI dalam menjaga level rupiah saat ini,” kata Mikail.
Sementara, penurunan harga minyak menurut Mikail akan menyulut The Fed untuk menambah likuiditas dan melalukan currency swap.
Dengan begitu, Mikail memproyeksikan pergerakan rupiah akan cenderung sideways.
Untuk perdagangan hari ini (23/4), Lukman memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 15.600 per dollar AS hingga Rp 15.800 per dollar AS.
Sementara, Mikail memproyeksikan rentang rupiah di Rp 15.500 per dollar As hingga Rp 15.550 per dollar AS. [kontan]