Sabtu, 20 April 2024

Pergerakan IHSG Masih Dibayangi Wabah Virus Corona

- Sabtu, 29 Februari 2020 01:15 WIB
Pergerakan IHSG Masih Dibayangi Wabah Virus Corona

digtara.com | JAKARTA – Memang sejak awal 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot. Pada perdagangan Jumat (28/2), IHSG ditutup di zona merah dengan penurunan 1,5% ke level 5.452,7.

Baca Juga:

Pada sesi I perdagangan kemarin, IHSG sempat anjlok 4,4% hingga ke level 5.311,96. Di mana dalam sepekan ini, IHSG telah turun 7,30% dari penutupan Jumat (21/2) yang berada di 5.882,25. Sementara itu, secara year to date (ytd), IHSG tercatat merosot 13,44%.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, merebaknya virus corona menjadi sentimen yang mendominasi tren penurunan IHSG saat ini.

Menurut Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, investor menyadari bahwa penyebaran virus corona di luar China yang semakin meluas dapat memengaruhi mata rantai perekonomian global.

Pasalnya, banyak barang seperti suku cadang dan bahan baku obat-obatan yang berasal dari China. “Jadi, mata rantainya sangat berpengaruh pada negara-negara lain. Investor secara global menilai bahwa lebih tenang memegang uang tunai sehingga mereka lebih banyak sell out,” ungkap Inarno.

Reaksi global ini dapat terlihat dari indeks-indeks negara lain yang juga mencatatkan penurunan, bahkan lebih dalam daripada IHSG. Pada hari ini, indeks SETi Thailand turun 3,77%, indeks STI Singapura turun 3,23%, dan Dow Jones Amerika Serikat kemarin merosot 4,42%.

Untuk itu, ke depannya, BEI akan terus memantau pergerakan IHSG. BEI juga telah memiliki prosedur dalam menghadapi kepanikan pasar yang dapat menyebabkan IHSG turun tajam. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi BEI Kep-00366/BEI/05-2012, jika IHSG mengalami penurunan lebih dari 10% sekaligus, BEI akan memberlakukan trading halt selama 30 menit.

Kemudian, apabila IHSG tetap mengalami penurunan hingga mencapai lebih dari 15% setelah trading halt dilakukan, maka BEI akan memberlakukan trading suspend sampai akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi perdagangan. Langkah trading suspend dilakukan setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Akan tetapi, menurut Inarno, langkah tersebut sangat jarang dilakukan oleh bursa-bursa di dunia. Oleh karena itu, menurut dia, kebijakan ini harus diambil dengan sangat hati-hati.

Selain trading halt dan trading suspend, jika penurunan IHSG terus berlanjut, BEI juga berpeluang untuk mengubah auto-rejection dari simetris menjadi asimetris untuk setiap sahamnya. “Ya jadi rentang untuk auto-rejection kami persempit,” kata Inarno.

Bernada serupa, Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot mengungkapkan, pelemahan IHSG beberapa hari ini sejalan dengan tekanan yang terjadi di berbagai bursa saham dunia yang dilatarbelakangi oleh sentimen negatif penyebaran virus corona yang semakin meluas ke berbagai negara, termasuk AS.

Oleh karena itu, OJK akan memperhatikan secara ketat perkembangan dan dinamika pasar saham baik global, regional maupun domestik. “OJK juga akan terus berkoordinasi dengan BEI untuk melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan sesuai dengan kewenangan,” kata Sekar

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru