Jumat, 29 Maret 2024

Pemprov Sumut Gagal Penuhi Target Penambahasan Luas Tanaman Padi

Redaksi - Rabu, 27 Maret 2019 10:49 WIB
Pemprov Sumut Gagal Penuhi Target Penambahasan Luas Tanaman Padi

digtara.com | MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara gagal memenuhi target penambahan jumlah luas tanaman padi yang dicanangkan untuk periode Oktober 2018-Maret 2019. Kegagalan itu dipicu persoalan saluran irigasi.

Baca Juga:

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Utara, M. Azhar Harahap mengatakan, realisasi luas tambah tanaman (LTT) hingga Maret 2019 mencapai 463,294 hektare (ha). Itu hanya sekira 82.08 persen dari target yang mencapai 564.716 ha.

“Oleh karena itu, kita akan melakukan percepatan tanaman untuk mengejar target itu,”sebutnya Azhar, Rabu (27/3/2019).

Azhar menjelaskan, gagal pemenuhan target itu disebabkan karena terjadinya pergesaran tanam padi di Kabupaten Deliserdang dan Serdangbedagai, sebagai dua sentra tanaman padi di Sumut. Pergeseran tanam itu terjadi karena saluran irigasi Sei Ular yang menjadi sumber air bagi dua daerah pertanian tersebut, sedang dalam perbaikan.

“Bukan hanya padi. Berbagai komoditas pertanian lain pun mengalami nasib yang sama. Seperti LTT jagung yang baru menyentuh 98,70% (134,639 hektare dari target seluas 136,403 hektare) dan kedelai yang bahkan cuma 16,31% (3,129 hektare) dari target 19.180 hektare,”jelasnya.

Meski tidak dapat dipungkiri bahwa sepanjang lima tahun terakhir (2013-2018) Sumut mampu meningkatkan produksi gabah kering giling (GKG). Yakni sebesar 37,92 persen atau sebanyak 1.413.288 ton.

Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, atau Ijeck, masih optimistis LTT periode April-Oktober 2019 dapat menembus target meski gagal pada periode sebelumnya. Terutama dengan menekankan aspek efisiensi lahan.

“Agar petani kita tidak hanya bertani untuk bertahan hidup. Tidak menjual lahannya demi sekolah anak,” kata Ijeck.
Pemerintah daerah, lanjutnya, harus memotivasi para petani agar bisa mengefisienkan penggunaan lahan supaya lebih produktif usai panen. Setelah panen apa yang harus dikerjakan agar lahan-lahan tidak lama terdiam.

“Sehingga jika dalam setahun biasanya hanya tiga kali panen, dengan adanya program Luas Tambah Tanam ini bisa ditingkatkan menjadi empat kali,” pungkas Ijeck.

[RIL/AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru