Jumat, 29 Maret 2024

Pemerintah Gagal Kendalikan Harga di Sumut

Redaksi - Senin, 10 Juni 2019 23:00 WIB
Pemerintah Gagal Kendalikan Harga di Sumut

Digtara.com | MEDAN – Laju realisasi inflasi di Sumut pada bulan Mei 2019 yang membukukan angka 1.19% terbilang sangat buruk. Pasalnya di bulan April 2019 Sumut juga merealisasikan laju tekanan inflasi sebesar 1.23%. Demikian dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut, Gumawan Benyamin kepada wartawan hari ini.

Baca Juga:

“Total dua bulan saja laju tekanan inflasi di wilayah SUMUT sudah mencapai 2.41%. Sebuah realisasi laju tekanan inflasi yang tentunya sangat mahal bagi masyarakat,” katanya.

Dia mengatakan tekanan yang terjadi pada inflasi SUMUT masih dipengaruhi oleh kenaikan sejumlah bahan pokok masyarakat, seperti cabai merah dan bawang putih dan beberapa komoditas lainnya. Hanya saja kenaikan inflasi tahun ini terbilang buruk jika dibandingkan liburan lebaran tahun lalu yang justru SUMUT mengalami deflasi 0.7%.

“Sumut masih kedodoran dalam mengontrol sejumlah harga barang khususnya komoditas cabai yang harganya kerap berfluktuasi sangat liar. Laju realisasi tekanan inflasi tersebut, harus jadi cambuk buat kita semua untuk menjaga inflasi hingga tutup tahun tetap sesuai sasaran 3.5%. Laju tekanan inflasi sebesar 1% lebih, jelas ini memperburuk daya beli masyarakat di wilayah Sumut,” tegasnya.

Dia menegaskan sungguh disayangkan memang, walaupun memang mengendalikan inflasi akibat kenaikan harg abahan pokok belakangan ini bukan perkara mudah. Karena memang lebih banyak dipengaruhi oleh sisi persediaan yang mengakibatkan kita kedodoran. Tetapi sudah semestinya kita memiliki sejumlah instrument yang mampu untuk meminimalisir dampak dari kenaikan harga di masa yang akan datang.

“Realisasi inflasi di Sumut ini juga melebihi rata-rata inflasi nasional yang masih dikisaran 0.6 persenan. Kita merealisasikan angka yang lebih buruk, 2 kali lebih tinggi dari rata rata nasional. Dan realisasi laju tekanan inflasi ini jauh melebihi batas atas ekspektasi saya, dimana sebelumnya saya memperkirakan inflasi terburuk Sumut itu di atas 0.5%,” ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa pemerintah gagal dalam mengendalikan harga di wilayah Sumut. Sekalipun memang ini masalahnya terletak pada gangguan supply yang memang sulit untuk diatasi dengan cara cara instan. Kita perlu memikirkan sebuah cara untuk memitigasi kemungkinan kenaikan laju tekanan inflasi kedepan.

“Dan kita membutuhkan pengumpulan sampel ekspektasi produksi tanaman cabai di tingkat petani,” tambahnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru