Jumat, 29 Maret 2024

Pedagang Ikan di Sibolga Merugi Akibat Virus Hog Cholera

- Selasa, 10 Desember 2019 05:54 WIB
Pedagang Ikan di Sibolga Merugi Akibat Virus Hog Cholera

digtara.com | SIBOLGA – Penemuan Bangkai babi di salah satu tangkahan di Kota Sibolga yang diduga mati terjangkit virus Hog Cholera berdampak buruk di sejumlah pedagang ikan.

Baca Juga:

Hal tersebut di akibatkan kekahwatiran masyarakat mengkonsumsi ikan, sehingga membuat omset pendapatan pedagang ikan menurun.

Nirwana Gultom seorang pedagang ikan di Pasar Mina Nauli, Kota Sibolga mengaku, sejak pertengahan November 2019, penjualannya menurun hingga 90%, menurutnya itu disebabkan ada temuan bangkai babi di buang ke laut.

“Menurun kali penjualan kami, harga ikan pun anjlok. Takut masyarakat makan ikan gara-gara Babi yang mati dibuang gitu saja ke laut,” kata Ibu Gultom, selasa (10/12/2019)

Keluhan yang sama juga disampaikan Siti Mina Gea, pedagang ikan di jalan Balam ini mengatakan, isu bahaya mengkomsumsi ikan akibat virus Hog Cholera ini awalnya berasal dari luar daerah Sibolga.

“Pertama kali isunya itu dari Medan, katanya gara-gara Babi mati dibuang ke laut. Kalau dimakan ikan, bisa menular katanya penyakit Babi itu ke kita,” ucapnya.

Baik Ibu Gultom dan pedagang lainnya berharap agar pemerintah daerah memberikan sosialisasi kepada masyarakat guna menangkal isu yang beredar tentang bahaya penularan virus terhadap ikan.

“Harapan kami ke Pemerintah, bilanglah ke masyarakat, kalau mati Babinya ya ditanam, jangan dibuang ke laut. Lagian, masyarakat jaganlah takut makan ikan gara-gara ada bangkai Babi di laut,” tuturnya

Sementara itu, dokter Hewan Ferbrina Sihotang dari Dinas Perikanan Ketahanan Pangan dan Peternakan (PKPP) menjelaskan, virus jenis tersebut hanya menjangkit hewan Babi.

Sehingga, isu penyebaran virus Hog Cholera terhadap manusia merupakan kabar bohong.

“Virus Hog Cholera ini hanya melekat pada Babi, tidak berpindah pada manusia. Memang banyak masyarakat yang takut makan ikan, karena ada sebagian Babi yang hanyut di laut dan sungai,” tuturnya.

“kekhawatiran itu tidak mendasar, bohong kalau ada yang bilang berbahaya makan ikan karena virus Babi,” tambah Febriana kepada sejumlah awak media.

Di samping itu, Kepala Dinas PKPP Sibolga, Binsar manalu juga menghimbau masyarakat pemilik ternak Babi agar tidak membuang bangkai ternaknya selain ditanam.

Dan, meminta kesediaan pemilik ternak memberikan informasi guna diketahui penyebabnya kematian hewan ternaknya.

“Sebaiknya diberi informasi kepada kami, agar kami bisa mencheck apa penyebab kematian ternak Babi. Apakah karna Hog Cholera atau mungkin disebabkan penyakit lainnya,” kata Binsar, di acara temu pers.

Untuk menjaga kesehatan hewan ternak, kata Binsar, masyarakat diingatkan untuk peduli terhadap kebersihan kandang serta rutin memberikan vitamin dan suntik vaksin kepada hewan ternak.

“Menjaga kebersihan kandang itu penting, supaya hewan ternak kita sehat dan tidak mudah terkena penyakit,” bebernya

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru