Pabrik Kedua Mark Dynamics Mulai Dipasok PGN
digtara.com | MEDAN – PT Perusahaan Gas Negara Tbk. mulai memasok gas bumi untuk pabrik baru milik PT Mark Dynamics dengan mekanisme penambahan volume secara bertahap.
Baca Juga:
Sales Area Head PGN Medan Saeful Hadi mengungkapkan, pasokan gas bumi mulai dialirkan ke pabrik kedua milik PT Mark Dynamics Tbk. sejak beberapa hari terakhir.
“Untuk menyalurkan gas ke PT Mark Dynamick Tbk. kami membangunan infrastruktur berupa jaringan pipa gas di sekitar Jalan Kualanamu Bypass,” ujarnya, Jumat (8/11/2019).
Pipa gas yang melintasi wilayah Kecamatan Tanjung Morawa tersebut memiliki panjang 4,5 kilometer dan dibangun dalam waktu hampir 3 bulan.
Untuk tahap awal, pabrik baru ini akan memakai gas bumi dengan volume 66.000 m3 atau 2.588 MMBTU per bulan. Lalu akan naik secara bertahap sampai dengan 510.000 m3 atau 20.000 MMBTU per bulan.
Pabrik yang kedua ini dibangun di Desa Dalu X A, setelah sebelumnya Mark Dynamics memiliki pabrik serupa di kawasan industri KIM Star, yang sama-sama berada di daerah Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang.
Kedua pabrik pembuat cetakan sarung tangan berbahan baku keramik tersebut juga sama-sama menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar.
Selain untuk pabrik kedua Mark Dynamics, ia mengatakan pipa gas bumi yang dibangun juga dapat dimanfaatkan oleh industri-industri yang berada di sekitarnya.
Informasi yang dihimpun, pembangunan pabrik baru oleh Mark Dynamics dilakukan guna merespon peningkatan permintaan pasar dunia, khususnya Malaysia dan Tiongkok.
Korporasi tersebut pernah melansir permintaan sarung tangan karet global secara konsisten meningkat pada kisaran 8-10 persen per tahun.
Produk sarung tangan karet menjadi kebutuhan pada sektor industri, kesehatan, farmasi, makanan dan minuman serta elektronik dan rumah tangga.
Pada 2018, perusahaan ini membukukan laba bersih Rp81,9 miliar dengan kenaikan laba komprehensif hingga 67,09 persen.
Salah satu pendorong kenaikan laba adalah keberhasilan manajemen menjaga dan menekan biaya operasional, termasuk dengan penggunaan bahan bakar gas bumi.