Jumat, 29 Maret 2024

Natal 2020, Omset Penjualan di RM BPK Turun 60 Persen

- Jumat, 25 Desember 2020 09:34 WIB
Natal 2020, Omset Penjualan di RM BPK Turun 60 Persen

digtara.com – Momentum Hari Natal tahun ini dirasakan sangat berbeda oleh pengusaha Rumah Makan Babi Panggang Karo (BPK) di Kota Medan. Natal 2020, Omset Penjualan di RM BPK Turun 60 Persen

Baca Juga:

Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Peternak Babi (Asperba) Sumut, Hendri Duin Sembiring kepada digtara.com, Jumat (25/12/2020). Dari hasil pantauannya, ia menyebutkan tidak ada peningkatan pengunjung RM BPK di momen Natal tahun ini dibandingkan hari biasa.

“Biasa aja, nggak ada yang signifikan,” kata Hendri.

Ia menduga, sebab minimnya pengunjung ke RM BPK di momen Natal ini karena faktor ekonomi. Sehingga, membuat daya beli masyarakat menjadi turun.

“Sebabnya, masyarakat nggak ada uang, terlalu mahal,” sebutnya.

Dari hasil pantauannya, ia memperkirakan omset penjualan daging babi maupun olahannya menurun hingga 60 persen jika dibandingkan momentum Natal tahun lalu.

Baca: Natal dan Tahun Baru, Bupati Asahan Monitoring Sejumlah Gereja

“Jauh menurun. Seperti di RM BPK Tesalonika, turun hingga 40 persen dari tahun sebelumnya, separuh lebih hilang,” ucapnya.

Natal di tengah pandemi Covid-19 ini, kata Hendri Duin, menjadi hal baru bagi dirinya dan pengusaha RM BPK lainnya. Sebab, tahun sebelumnya, usai beribadah, jemaat gereja bersama keluarga langsung mencari RM BPK.

“Tahun lalu, begitu siap dari gereja, tumpah konsumen itu. Ini pandemi, arus mudik juga turun kan? biasanya yang dari Jakarta, Surabaya, Timur Papua sana pada turun semua,” jelasnya.

Hog Cholera

Kelangkaan bahan baku, kata Hendri Duin, masih berkaitan dengan wabah Hog Cholera yang menyerang ternak babi akhir tahun lalu.

“Kelangkaan barang, jadinya mahal, tambah pandemi lagi. Sekarang sekilo kalau yang hidup Rp 60 ribu. Tahun lalu di saat seperti ini Rp 28-32 ribu, sementara gaji karyawan tetap,” lanjutnya.

Dijelaskan anggota DPRD Kota Medan ini, dalam wabah itu, peran pemerintah sangat minim dirasakan peternak.

“Berharap pemerintah turun tangan, tapi nggak turun tangan juga. Jadi selamatkan diri masing-masing. Pemerintah hanya penonton, kita harapkan campur tangan, tapi nggak ada, nggak usah berharap kita. Kalau mereka campur tangan aja pasca virus itu, mungkin nggak semahal ini,” demikian Hendri.

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Natal 2020, Omset Penjualan di RM BPK Turun 60 Persen

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru