IHSG Jatuh Lebih 1% Terseret Aksi Profit Taking
digtara.com – Mengawali perdagangan Rabu (13/5) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjatuh. Mengutip RTI pukul 09.07 WIB, indeks terkoreksi 1,44% ke level 4.521,235
Baca Juga:
Tercatat 182 saham turun, 48 saham naik, dan 92 saham stagnan. Total volume 580 juta saham dengan nilai transaksi capai Rp 588 miliar.
Seluruh 10 indeks sektoral memerah. Industri dasar paling dalam penurunan 2,45%. Diikuti infrastruktur 2,16% dan aneka industri 1,70%.
Pagi ini, investor asing mengambil posisi ambil untung. Di pasar reguler, net sell asing Rp 64.939 miliar dan Rp 65.297 miliar keseluruhan market.
Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyebut terkoreksinya IHSG dipicu kombinasi cukup tajamnya kejatuhan Dow Jones (DJIA) sebesar -1,89%. Serta turunnya beberapa harga komoditas seperti Nikel -0,97%, Timah -0,15% dan CPO -1,77%.
Di samping itu, belum terlihat adanya tanda-tanda penurunan alias justru jumlah korban yang terjangkiti dan meninggal akibat virus corona di Indonesia.
Virus Corona sudah menjangkiti 14,749 orang (menuju 16,000 orang) dengan jumlah korban tewas 1.007 orang, menuju 1.100 orang tewas, (Fatality Rate sebesar 6.83%). (Worldometers Info).
“Di lain pihak, saham berbasis komoditas berikut ini seperti: Coal +1,50%, Oil +4,97%, dan Gold +0,49% berpotensi menguat hari ini,†katanya.
Edwin menuturkan IHSG berpotensi terkena aksi profit taking lanjutan, di tengah investor asing yang terus membukukan net sell mencapai sebesar Rp 22,12 triliun (ytd).
“Serta secara valuasi masih cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan BOW atau Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari FMCG, Industri Dasar, Kimia, Rumah Sakit, Konsumer, Rokok, Bank dan Coal dalam perdagangan Rabu ini,†paparnya.