IHSG Ditutup Menguat ke Level 6.435
digtara.com | MEDAN – Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat dan mampu berada di teritori positif sepanjang perdagangan. Penguatan IHSG ditopang oleh penguatan mayoritas sektor saham.
Baca Juga:
IHSG ditutup naik 29 poin atau naik 0,457% di level 6.435. Level tertinggi IHSG berada di level 6.442 dan terendah berada di level 6.415.
Analis Pasar Modal, Gunawan Benjamin mengatakan, penguatan IHSG sejak pembukaan pagi tadi disinyalir karena kini investor sudah memiliki gambaran akan ekonomi Indonesia ke depan. Itu setelah dilaksanakannya debat kelima kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 13 April 2019 kemarin, yang mengambil tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, perdagangan dan industria.
“Satu hal yang menarik dalam kajian Debat Capres dan Cawapres kemarin malam ialah adanya pembahasan materi baru debat capres di periode sebelumnya yakni salah satunya ialah mengenai Strategi pengembangan ekonomi syariah dimana ini merupakan satu hal tidak boleh dilupakan bahwa potensi keuangan, produk, pariwisata dan industri halal di Indonesia sangat besar. Saya menilai dengan pengembangan ekonomi syariah nantinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendongkrak pertumbuhan lembaga-lembaga yang berbasis syariah baik asuransi syariah maupun perbankan syariah menjadi lebih baik lagi,”kata Gunawan, Senin (15/4/2019) petang.
Disamping adanya optimisme di dalam pertumbuhan ekonomi ke depan, rilis data ekonomi terkait surplus perdagangan di Maret 2019 juga memberikan sentimen positif dimana ekspor mengalami kenaikan 11,7% dibandingkan bulan lalu, serta kondisi Utang Luar Negeri (ULN) yang masih terkendali dan aman.
Disisi lain, Nilai tukar Rupiah terhadap dólar AS sudah 2 pekan ini berada di teritori positif dan hari ini Rupiah kembali menguat 0,4% di kisaran level Rp.14.056/USD.
Penguatan Rupiah ini sejalan dengan masuknya dana asing melalui pagelaran sukuk oleh pemerintah. Penguatan Rupiah yang terus menerus ini mengidentifikasikan bahwa gejolak politik di dalam negeri aman dan tidak mengkhawatirkan.
“Diharapkan kedepannya Rupiah dapat kembali menguat. Tak hanya Rupiah yang mengalami penguatan, nilai tukar mata uang utama negera emerging market lainnya juga mengalami penguatan. Dólar AS tampak tertekan di tahun ini,”tandasnya.
[AS]