Jumat, 29 Maret 2024

IHSG Diproyeksikan akan Melanjutkan Pelemahan

- Senin, 20 April 2020 23:41 WIB
IHSG Diproyeksikan akan Melanjutkan Pelemahan

digtara.com – IHSG terkoreksi 1,27% atau 58,916 poin ke level Rp 4.575,905 di perdagangan Senin (20/4) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah.

Baca Juga:

Adapun berbagai sektor hari ini kompak mengalami penurunan. Koreksi paling dalam dicatatkan oleh sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan hingga 2,82%.

Setelahnya disusul oleh sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang menurun 2,06%.

Sementara sektor yang penurunannya paling mini adalah sektor perdagangan, jasa, dan investasi 0,22% dan sektor barang konsumsi 0,47%.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengamati IHSG yang memerah seiring dengan indeks regional Asia yang mayoritas melemah.

Penurunan ini dipicu pemangkasan tingkat suku bunga acuan yang dilakukan oleh Tiongkok.

Selain itu, lesunya IHSG hari ini masih dipengaruhi oleh aksi profit taking setelah IHSG menguat hingga 3,44% pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu.

Untuk pergerakan besok Selasa (21/4), Herditya memproyeksi IHSG masih akan melanjutkan koreksi.

“IHSG masih dapat terkoreksi dengan support 4.540 dan resistance 4.700,” katanya.

Ia menyarankan investor untuk terus memperhatikan pergerakan bursa global dan data pinjaman per Maret 2020 yang akan rilis minggu ini.

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan IHSG pada hari Selasa akan melanjutkan pelemahan. IHSG akan bergerak di level support 4.450 dan level resistance 4.750.

Penurunan ini diperberat oleh tekanan jual dari investor asing yang masih besar. Asal tahu saja, pada penutupan perdagangan hari net sell asing tercatat Rp 572,96 juta.

“Sejalan dengan proyeksi tersebut, penyempitan slope antara MACD line dengan Tigger line masih berlanjut, seiring dengan indikator RSI masih bergerak turun,” tulisanya dalam risetnya.

Lebih lanjut Valdy menjelaskan, pergerakan IHSG itu mencerminkan sikap wait and see investor terhadap data-data ekonomi.

Khususnya, data pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 yang dijadwalkan rilis pada pekan pertama Mei 2020.

” Hal ini menunjukan bahwa kekhawatiran Investor terhadap efek negatif wabah COVID-19 terhadap ekonomi Indonesia masih cukup tinggi,” tutup Valdy.[kontan]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru