IHSG Dibuka Menguat 0,11%
digtara.com | JAKARTA – Pada perdagangan Kamis (30/1) pagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya. Di saat bursa regional tergelincir terkena sentimen kecemasan penyebaran virus corona dan suku bunga The Fed.
Baca Juga:
Melansir RTI pukul 09.15 WIB, indeks naik 0,11% ke level 6.1119,779. Tercatat 157 saham naik, 97 saham turun, dan 112 saham stagnan. Dengan total volume perdagangan 390 juta saham dengan nilai transaksi capai Rp 299 miliar.
Delapan dari 10 indeks sektoral menopang IHSG. Sektor industri dasar memimpin penguatan 0,47%. Sementara, sektor aneka industri paling dalam penurunannya 0,50%.
Selain itu, aksi beli asing turut mendukung IHSG. Di pasar reguler, net buy asing Rp 25,035 miliar dan Rp 25,109 miliar keseluruhan market.
Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang memprediksi IHSG berpeluang untuk koreksi hari ini. Pasalnya, jatuhnya bursa Asia Kamis pagi ini di tengah jatuhnya EIDO sebesar -0,31% serta turunnya beberapa harga komoditas seperti Timah -1,01%, Oil -0,93% dan Gold -0,58%.
“Mengetahui IHSG berpeluang terkoreksi dalam perdagangan Kamis ini, kami tetap antusias untuk investor melakukan trading harian atas saham dari Sektor Retail, Rumah Sakit, Konsumer, Properti, Rokok dan Logam dalam perdagangan Kamis ini,†prediksnya.
Senada, analis PT Valbury Sekuritas Indonesia Suryo N juga melihat IHSG dalam tekanan. Salah satunya datang dari jumlah korban jiwa akibat virus corona yang terus bertambah.
Data terbaru, jumlah korban tewas jadi 170, terinfeksi 7.158, terduga 9.000. “Diperkirakan sentimen virus Corona masih mendominasi bagi pasar saham global dan kembali dapat menjadi salah satu faktor tekanan bagi IHSG hari ini,†prediksnya.