IHSG akan Menguji Level 5.950
digtara.com | JAKARTA – Pada penutupan perdagangan Kamis (20/2/2020) kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditututup menguat 13,69 poin atau 0,23% menuju level 5.942,48.
Baca Juga:
IHSG naik meski investor asing mencatat penjualan bersih Rp 159,46 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, penguatan IHSG ditopang oleh saham-saham bank sejalan dengan keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga BI – 7 days reverse repo rate (BI-7DRRR) ke level 4,75%.
Selain mengangkat saham sektor perbankan, keputusan BI untuk menurunkan suku bunga juga membawa saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) ke level Rp 6.275 atau naik 0,40% pada penutupan perdagangan Kamis (20/2).
Masih dalam negeri, sambungnya, investor asing juga banyak mengakumulasi saham-saham pertambangan pada Kamis (20/2). Salah satu pemicunya adalah berita dari Kementerian ESDM yang mencatat investasi sektor ketenagalistrikan yang terus meningkat.
“Sementara dari global, sentimen utama yaitu rilis risalah rapat Federal Reserve yang memberikan petunjuk bahwa the Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya untuk beberapa waktu ke depan,†kata Valdy.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto pun menuturkan, saham-saham dari sektor tambang juga berhasil mengangkat pergerakan IHSG dan berhasil berhasil menembus resistance 5.940.
Nah, pada Jumat (21/2), William memprediksi aksi profit taking berpotensi berlanjut dan IHSG akan menguji level 5.950 kembali. Dia meramal, IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menurun dalam kisaran 5.900 hingga 6.000.
Sedangkan, Valdy memproyeksi IHSG kembali menguat terbatas, menguji resistance level 5.950-5.975.